Jangan Ada Pemalsuan Stiker Laik Jalan

  • 14 Jun
  • Prov Jateng
  • No Comments

 

Semarang – Menjelang lebaran, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mempersiapkan posko induk terpadu di Wisma Perdamaian. Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi meminta personel instansi lintas sektoral yang menjadi petugas posko terpadu, rutin memperbarui berbagai data, terkait momentum lebaran mendatang.

Ditambahkan, posko terpadu harus betul-betul bisa menjadi pos pemantau atas segala perkembangan yang terjadi. Mulai dari pergerakan mudik, kelancaran dan keselamatan lalu lintas, keamanan dan ketertiban masyarakat, keamanan harga kebutuhan pokok masyarakat, serta BBM.

“Jadikan pos ini pusat data yang mampu menyajikan informasi secara tepat akurat berdasarkan kondisi riil di lapangan,” tegasnya saat menjadi inspektur Apel Siaga Penyelenggaraan Posko Terpadu di Halaman Kantor Gubernur, Rabu (14/6).

Mantan Bupati Purbalingga itu juga mengimbau warga Jawa Tengah dapat mudik dengan menggunakan moda transportasi umum. Selain mengurangi kepadatan lalu lintas, mudik menggunakan moda transportasi umum lebih aman dan nyaman.

“Kami sependapat dengan Dinas Perhubungan, sedapat mungkin tidak mudik menggunakan sepeda motor. Apalagi jarak jauh. Kadang-kadang warga kita senang naik sepeda motor karena nanti sampai di desa bisa untuk jalan-jalan ke tempat saudara dan lain lain. Tetapi hendaknya keselamatan menjadi yang utama,” imbaunya.

Pihaknya berpesan kepada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah untuk memastikan kelaikan jalan setiap moda transportasi umum. Pasang stiker di masing-masing moda transportasi umum yang menandakan kendaraan tersebut laik jalan.

“Kendaraan umum wajib laik jalan, sehingga ditempeli stiker. Jangan sampai ada pemalsuan stiker. Masyarakat harus teliti meskipun sudah pakai stiker namun kalau di perjalanan ada masalah, ada tanda-tanda remnya blong, kalau supirnya ugal-ugalan, maka penumpang harus berani mengingatkan. Kita percaya pengemudi yang baik, pengemudi yang bertanggung jawab senantiasa memikirkan keselamatan penumpangnya dan pengguna jalan yang lain,” pesannya.

Menanggapi pesan wakil gubernur, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Ir Satrio Hidayat menerangkan, pihaknya gencar melakukan ram check bagi bus-bus di terminal tipe A. Per akhir Mei lalu, dari 188 bus yang dilakukan ram check, setidaknya ada 122 bus yang laik jalan .

“Dinas Perhubungan sudah me-ram check. Sampai akhir Mei, dari 188 bus yang kita ram check, yang layak 122 bus, yang tidak layak 60 bus. Yang tidak layak kami minta perbaiki,” ungkapnya.

Satrio menceritakan pengalamannya berkunjung ke Purwokerto untuk melakukan ram check bus. Dia menemukan bus tanpa spion kanan dan lampu seinnya rusak. Meski lampu sein tersebut dapat diperbaiki segera, namun pihaknya tetap tidak mengizinkan bus itu mengangkut penumpang.

“Busnya tidak boleh ambil penumpang di terminal karena tidak ada spion kanannya, lampu seinnya juga tidak nyala. Meskipun lampu seinnya bisa diperbaiki, tapi saya katakan tidak bisa beroperasi karena spion penting,” bebernya.

Bus yang telah lolos ram check kemudian dipasangi stiker sebagai tanda laik jalan. Pihaknya saat ini bekerja sama dengan Organda untuk turut mengawasi pool-pool bus.

“Mereka yang berangkat dari pool tidak tahu sudah di ram check atau belum. Kalau di terminal yang belum ada stikernya tidak boleh masuk. Kalau kurang, teman-teman di terminal sudah kami komunikasikan untuk disediakan bus izin insidental dengan syarat lolos ram check. Yang perlu kita waspadai adalah pool-pool bus. Kita sudah berkoordinasi dengan Organda agar pool bisa diawasi,” jelasnya.

Satrio menambahkan, beberapa posko terpadu dipersiapkan di titik-titik rawan kemacetan. Seperti Gringsing, Pejagan, Kandeman, dan Pemalang.

“Posko lapangan ada di Gringsing. Posko pembantunya ada di Pejagan, Kandeman, Pemalang,” pungkasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait