Jaga Kerukunan dalam Keberagaman

  • 19 Jul
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak muncul dengan sendirinya, tetapi buah dari perjuangan yang penuh pengorbanan, serta semangat luar biasa. Meskipun berasal dari berbagai latar belakang agama, ras, suku, budaya, dan daerah, para pejuang tetap bersatu dengan tekad membebaskan Indonesia dari penjajahan.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat memberi sambutan pada pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Jateng dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Semarang. Acara yang digelar di Gereja GISI IFGI Kota Semarang, Rabu (19/7) tersebut, juga dirangkai dengan seminar kebangsaan.

Hadir sebagai narasumber Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, Ketua Dewan Penbina DPP API Cahyadi Nugroho, Brigjen TNI (Purn) pendeta Asantoadi, serta Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jateng Dewi Susilo Budiharjo. Keempat narasumber tersebut memaparkan berbagai tema, antara lain mengenai kehidupan dalam kebhinekaan tapi tetap bersatu, Pancasila dan gereja, serta tentang toleransi.

Menurut wagub, para pendiri negara memberikan keteladanan bagaimana hidup berbangsa dan bernegara di tengah keberagaman, bersama mewujudkan cita-cita luhur bangsa. Menjalani kehidupan bermasyarakat dengan segala norma yang ada, baik dalam norma hukum maupun sosial tanpa ada pertikaian.

“Kita bersyukur bahwa para pendiri bangsa memberikan teladan bagaimana menjaga persatuan, kebersamaan, gotong royong, dan kekeluargaan meski banyak perbedaan,” ujar Heru.

Ia mencontohkan, dalam pembukaan UUD 45 alenia tiga, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannyaā€¯. Pernyataan itu bukan saja menengaskan apa yang menjadi motivasi riil dan materiil bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi keyakinan menjadi spritualnya, sekaligus menunjukkan kerukunan warga Indonesia. Meskipun terdiri dari beragam keyakinan dan agama, namun semua sepakat menggunakan kalimat “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa”.

Ketua DPD API Jawa Tengah Bambang Mulyono, dalam sambutannya meminta kepada semua hamba Tuhan menjalin komunikasi dengan pemerintah dan semua elemen dengan menjunjung tinggi sikap saling menghormati. Sebab tanpa komunikasi yang baik maka tidak mungkin bisa membangun kota yang aman, nyaman, damai, dan sejahtera.

“Membangun sinergi komunikasi jejaring supaya Provinsi Jawa Tengah tetap kondusif. Jika melihat keadaan di luar daerah, banyak terjadi perpecahan sehingga. Maka kita sebagai hamba Tuhan tergabung dalam kepengurusan API, supaya bisa membangun jejaring komunikasi,” katanya.

Seluruh pihak termasuk API, imbuh Bambang, diharap menyampaikan suara pengabdian agar kondisi semua daerah, khususnya di Jawa Tengah bisa bersinergi dengan pemerintah. Jangan pernah merasa benar sendiri, semua harus belajar rendah hati kepada siapaun, termasuk dihadapan Tuhan.

“Bagaimana kita sebagai hamba Tuhan bisa sumbangsih kepada pemerintah. Saya percaya ketika ada komunikasi yang baik akan menghasilkan hal yang baik,” pungkasnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait