Jaga Kelestarian Sumberdaya Air, Pusdataru Jateng Gandeng TP PKK 

  • 27 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Keberadaan air sangat penting bagi semua makhluk hidup. Tidak ada makhluk hidup yang bisa hidup tanpa air. Namun, air yang tidak terjaga akan berdampak pada timbulnya bencana.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah, Eko Yunianto, saat Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sumberdaya Air (SDA) Berbasis Gender Tahun 2022, di Aula Kantor PKK Jateng, Selasa (27/9/2022). Kegiatan tersebut dihadiri TP PKK Provinsi dan Kabupaten/ Kota se-Jateng.

Menurut Eko, peran aktif masyarakat dalam pengelolaan SDA sangat penting. Khususnya keterlibatan PKK, yang sebagian besar dari kalangan perempuan. Sebab, ibu menduduki peran strategis dan sentral dalam pendidikan keluarga.

“Makanya, kami menggandeng TP PKK, mengenalkan kepada ibu-ibu dengan pemahaman yang sama untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Kalau mereka melakukan (pengelolaan SDA) tiap hari, mata air, sumber air kita akan terjaga,” bebernya.

Eko mengungkapkan, ada tiga hal utama dalam pengelolaan air. Pertama, mengonservasi SDA, dengan menjaga, nguri-uri agar sumber air tetap ada. Kedua, pemberdayaan SDA, di mana masyarakat diajak agar bisa memanfaatkan air dengan bijak. Sebab, tidak ada makhluk hidup yang bisa bertahan tanpa air.

Ketiga, jika manusia tidak bersahabat dengan air, balasannya adalah bencana, seperti bencana banjir, dan sebagainya. Karenanya, warga harus bersahabat dengan lingkungan dan alam.

“Kalau kita bersahabat dengan alam, alam akan menjaga kita. Ketiga pilar itu akan bisa berdiri kokoh dengan peran serta masyarakat, pengawasan, dan sistem SDA yang andal,” kata Eko.

Wakil Ketua II TP PKK Jateng Indah Sumarno mengapresiasi dilibatkannya PKK dalam pengelolaan SDA. Bagaimana pun, PKK memiliki cakupan sampai ke tingkat paling bawah, yakni keluarga. Sehingga, dengan edukasi yang diberikan, diharapkan ilmu yang diperoleh dapat diteruskan hingga ke masyarakat. Khususnya, bagaimana memosisikan air sebagai sahabat yang harus dipelihara.

Ditambahkan, bagaimana kita nanti bisa memanfaatkan air secara baik dan bijak, bagaimana menjaga kelestarian air itu sendiri, hal itu yang diajarkan, termasuk teknik sederhana melestarikan air, melalui biopori. Meskipun sederhana, biopori merupakan langkah kecil menabung air, yang bermanfaat.

“Jadi, jangan sampai kita membutuhkan air tapi tidak memedulikan air,” tandas Indah.

Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan biopori secara simbolis kepada Pokja IV TP PKK Kabupaten Magelang, yang menjadi pilot project Gagah Bencana Peduli Lingkungan. Selanjutnya, seluruh peserta juga diajari cara membuat biopori. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

Berita Terkait