Jaga Kebhinekaan, Pimpin dalam Keberagaman

  • 18 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Beragam pengalaman menghadapi dan menyelesaikan bermacam persoalan kebhinekaan di Indonesia yang tertuang pada buku “Memimpin Dalam Keberagaman, Kearifan Lokal Menjaga NKRI”, diharapkan memberikan wawasan dan menginspirasi bagaimana mengelola keberagaman di Tanah Air.

Hal itu terungkap dalam launching dan bedah buku Irjen Pol Drs Condro Kirono MM MHum, di Hotel Patra Jasa, Semarang, Senin (18/12). Selain Kapolda, hadir sebagai narasumber dalam bedah buku bertajuk “Memimpin Dalam Keberagaman, Kearifan Lokal Menjaga NKRI”, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dan Koordinator Jaringan Gusdurian Indonesia, Alissa Wahid.

Kapolda menjelaskan, buku yang terdiri dari 194 halaman itu memuat beragam pengalaman sejak melaksanakan tugas di jajaran kepolisian. Sekitar 1984 di Indonesia Timur, tepatnya di Papua, kemudian wilayah Barat di Sumatera Utara. Berbagai persoalan yang pernah dihadapi selama memimpin kesatuan, terutama terkait keberagaman tertuang dalam buku tersebut.

“Ternyata di semua wilayah yang kita temukan adalah keberagaman. Mudah-mudahan buku ini bisa memberikan sumbangsih, tambahan wawasan, dan pengetahuan khususnya bagi anggota kepolisian, syukur-syukur menginspirasi untuk bagaimana mengelola keberagaman ini supaya tetap terawat untuk keutuhan NKRI,” harapnya.

Menurut Condro, semboyan Bhineka Tunggal Ika sedang diuji dengan munculnya berbagai tantangan. Salah satunya kasus intoleransi terjadi di nusantara, termasuk yang pernah terjadi di Jawa Tengah, menginspirasi jenderal bintang dua ini berbagi pengalamannya sebagai pemimpin dalam merajut persatuan dan kesatuan masyarakat di Jawa Tengah.

Pria kelahiran Surakarta, 12 Desember 1961 itu membagikan kisah inspiratifnya bagaimana mengelola konflik sosial yang terjadi di masyarakat, dengan cara yang humanis dan mengelola keberagaman dengan cara yang tepat. Buku buah pemikiran Kapolda tersebut memuat pesan tentang pentingnya pemimpin dalam menjaga kebhinekaan dalam sebuah kesatuan wilayah yang memiliki keberagaman etnis, suku, agama, dan ras.

Bagi kepolisian, kata dia, konflik yang muncul karena keberagaman ternyata tidak semuanya bisa diselesaikan dengan tuntas jika hanya mengedepankan pendekatan dan penegakkan hukum. Terlebih jika potensi konflik berhubungan dengan kepercayaan, keyakinan, dan etnis. Untuk memimpin dalam keberagaman seperti di Jateng, pendekatan yang dilakukan adalah melalui peneggakan hukum dan pendekatan kultural.

Ditambahkan, kearifan lokal merupakan hal yang harus dipahami tiap pimpinan saat memimpin sebuah wilayah. Memahami dan mengharapkan kearifan lokal adalah sebuah upaya penghormatan dari siapapun kepada masyarakat dan daerah yang ditinggali.

“Untungnya di Jateng banyak kearifan lokal yang bisa dijadikan pegangan untuk membantu tugas polisi dalam melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Jateng juga gudangnya kalangan ulama cerdik pandai yang sudah seharusnya menjadi jujukan untuk dimintai pendapat,” terangnya.

Kapolda berharap, buku tersebut bisa bermanfaat untuk semua anggota Polri, agar bisa bersama sama menjaga kebhinekaan, memimpin dalam keberagaman. Sehingga bisa menekan konflik sosial, dan mengurangi kasus intoleransi yang kerap terjadi di negeri ini, dan mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi buku karya Kapolda Jateng tersebut. Menurutnya, orang nomor satu di jajaran Polda Jateng itu mempunyai tradisi baru yaitu menulis buku. Buku tersebut akan menjadi leadership atau mendorong kepolisian di manapun untuk mengikuti jejak Condro Kirono menuangkan berbagai pengalamannya dalam tulisan.

Terlebih, imbuhnya, tema buku Kapolda sangat menarik, yaitu tentang bagaimana mengelola pluraritas atau keberagaman, menjaga kebhinekaan, dan merawat Indonesia. Berbagai pengalaman dalam menangani masalah-masalah yang terjadi dan dituliskan dalam buku itu nantinya bisa dijadikan rujukan.

“Saya membayangkan polisi-polisi yang lain, baik Kapolres maupun Kapolsek bahkan staf-staf juga menuliskan beragam pengalaman seperti dalam buku karya Kapolda Jateng. Ini akan sangat bisa membantu masyarakat atau polisi sendiri merujuk persoalan yang ada,” terangnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

 

 

Berita Terkait