Istighotsah Jaga Keselamatan Jateng dan Indonesia

  • 05 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Ratusan warga berkumpul dan berdoa bersama di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Kamis (4/10) malam. Berbusana dominan serba putih, para peserta istighotsah tampak khusuk bermunajat supaya Indonesia senantiasa dalam lindungan Tuhan.

Acara yang diawali dengan salat Isya berjamaah itu diisi dengan doa-doa dan dzikir yang dibaca bersama-sama, kemudian dilanjutkan tauziah dan ditutup dengan salawatan. Sembari duduk lesehan, para peserta tampak khusuk melafalkan doa dan dzikir istighotsah.

Kegiatan yang digelar Pemprov Jateng tersebut mengangkat tema “Jateng Beristighotsah untuk Keselamatan Bangsa dan Negara”. Hadir dalam acara itu, Wakil Gubenur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen, Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP, Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Ahmad Darodji, sejumlah ulama, para santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Semarang, aparatur sipil negara, serta masyarakat umum.

Wakil Gubernur kegiatan ini bertujuan untuk memohon kepada Allah SWT agar Indonesia senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Termasuk menghindarkan bumi nusantara dari berbagai musibah bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami yang belum lama ini menimpa Palu-Donggala.

Menurutnya, berbagai musibah yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia menjadi duka bersama seluruh rakyat di penjuru Tanah Air. Ibarat tubuh manusia, Indonesia adalah satu kesatuan dari berbagai organ, sehingga jika ada salah satu bagian tubuh yang sakit maka semua akan sakit. Demikian pula apabila ada satu daerah yang terkena musibah maka lainnya berduka.

“Kita semua mempunyai satu tugas yaitu bersama-sama mendoakan keselamatan Indonesia,” katanya.

Putra ulama kharismatik Maimoen Zubair itu menyebutkan, musibah bisa merupakan hukuman dari Allah atas kesalahan, kelalaian, kekufuran umat manusia. Musibah yang terjadi untuk mengingatkan bahwa semua harus banyak berdoa kepada Allah.

Selain itu, musibah bisa juga sebagai ujian dari Allah untuk meninggikan derajat orang-orang mukmin yang sabar. Musibah yang diberikan Allah untuk mengangkat derajat manusia dengan catatan semua bersabar, beristighfar dan bertaubat.

“Kita harus selalu bersatu, berdoa bersama sehingga musibah yang terjadi akan mengangkat derajat Indonesia, semoga musibah ini berlalu setelah beristighfar bersama dan Allah mengangkat derajat NKRI,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, wakil gubernur menyampaikan terima kasih atas inisiatif MUI Jateng, agar Pemprov Jateng menyelenggarakan istighotsah. Menurutnya ulama, umara, dan masyarakat harus bekerja bersama membangun negara guna mewujudkan kehidupan bangsa dan masyarakat menuju arah yang lebih baik.

 

Sementara itu, salah satu ulama yang hadir KH Kharis Sodaqoh dalam tausiahnya menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah bencana alam yang terjadi di Palu-Donggala. Akibat gempa bumi dan tsunami pada 28 September itu, lebih dari 1.400 jiwa meninggal dan ratusan warga belum ditemukan.

Insya Allah cobaan-cobaan Allah kepada kita segera berakhir. Kita harus menjawab ujian tersebut, tidak lain kita harus mengevaluasi diri serta meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah,” pintanya.

Kharis menambahkan, semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara. Sebab saat ketika hari kiamat tiba maka alam ini akan musnah semuanya. Gunung akan saling bertabrakan, bumi hancur, laut meluap dan menyatu. Berbagai bencana yang terjadi saat ini merupakan bagian kecil dari kiamat.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait