Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Insentif Hanya Bonus, Terpenting Cetak Anak Berakhlak Mulia
- 06 Sep
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Sambil mendekap anaknya Ifa (2) dan menyuapi si sulung Najwa (4), Puji Lestari (31) tampak antusias menyaksikan penerimaan bantuan Gubernur 2019 yang diserahkan langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Wisma Perdamaian Semarang, Kamis (5/9/2019).
Syukur dipanjatkan guru ngaji di Musholla Al Arif Ngaliyan itu karena salah satu bantuan yang dikucurkan adalah insentif untuk para ustadz/ustadzah dan guru keagamaan.
“Alhamdulillah, terima kasih pemerintah provinsi atas perhatiannya kepada kami para guru ngaji,” ungkapnya.
Berhasil menyandang gelar S1 Studi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Pati, membuat Puji tak ingin berhenti di situ. Wanita asal Pati itu ingin ilmunya dapat bermanfaat dan dapat membentuk karakter anak bangsa yang berakhlak mulia. Ia pun menekankan pentingnya pribadi yang memiliki akhlak. Jika pintar namun tidak berakhlak, akan menjadi pribadi yang merugikan banyak orang.
“Mau itu pintar atau tidak, yang penting itu berakhlak dulu. Kalau pintar tapi tidak berakhlak nanti ujung-ujungnya korupsi atau merugikan orang lain,” ucap Puji.
Baginya, dengan mengaji dan mengenalkan agama sejak dini kepada anak dapat menjadi dasar pedoman hidup yang kuat bagi anak. Agama kuat dan berakhlak, maka anak tidak akan tergoda melakukan hal yang tercela.
Telah tiga tahun mengabdi menjadi guru ngaji, Puji mengaku sangat menikmati. Walaupun awalnya dia tidak digaji dan sukarela, Puji tak terlalu mempermasalahkannya. Baginya yang penting anak mau mengaji dan dengan mengajar mengaji dapat menjadi ladang ibadah baginya.
“Yang penting anak mau ngaji, yang penting anak punya akhlak yang mulia. Ini semua saya nikmati sebagai panggilan hati dan ibadah bagi saya,” ujar Puji yang memiliki 110 murid dari Pra PAUD dan SD kelas 1 ini.
Insentif yang diberikan pemerintah menurutnya membawa angin segar. Ia merasa itu adalah wujud perhatian pemerintah terhadap guru ngaji.
“Tentu senang dapat insentif, untuk tambahan keluarga. Menurut saya ini bonus tetap yang terpenting adalah mengajari anak mengaji,” ungkapnya.
Semangat tanpa pamrih para ustaz/ustazah dan guru keagamaan dalam membentuk karakter anak bangsa yang berakhlak dan berkarakter menuai apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setelah memberikan bantuan Gubernur 2019.
Ia menekankan pentingnya peran guru ngaji bagi pembentukan karakter anak dimasa depan yang tak hanya cerdas tapi juga menjadi pribadi yang spiritual.
“Peran panjenengan (ustaz/ustazah dan guru keagamaan) itu sangat penting untuk pembentukan karakter yang baik bagi anak bangsa kita. Saya titip nggih, spiritual jos, ora baperan, mengabdi pada bangsa dan negara”ujar Ganjar.
Untuk penyerahan bantuan Gubernur ke depan, Ganjar menyampaikan yang penting adalah bantuan dapat disalurkan tepat sasaran. Perbaikan data harus ditingkatkan. Ganjar mengajak masyarakat juga untuk berpartisipasi.
Pada kesempatan yang sama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Jateng Sarwa Pramana melaporkan, pada 2018 bantuan Gubernur yang telah diserahkan kepada Pemerintah Kota Semarang sebesar Rp38,8 miliar, dan pada 2019 yang akan diserahkan Rp26,9 miliar. Selain bantuan melalu Kota Semarang, pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan melalui SKPD Provinsi Jawa Tengah yaitu pada 2018 sebesar Rp46,9 miliar dan 2019 Rp35,7 miliar. (Ic/Ul, Diskominfo Jateng)









