Hendak Berdialog, Ganjar Malah “Ditodong” Jadi Saksi Nikah

  • 30 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Grobogan – Ada yang berbeda dengan kegiatan dialog antara Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dengan warga Desa Tahunan Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan di Balai Desa setempat, Rabu (29/11) malam. Sebelum dialog berlangsung, Ganjar “ditodong” untuk menjadi saksi nikah Sukiman (39) dan Suwarti (33) yang diselenggarakan malam itu.

Sebelum dialog yang bertajuk ‘Rembuk Desa dan Jagongan Gayeng Bersama Mas Ganjar’ dimulai, pasangan pengantin itu datang dengan diiringi tarian topeng bambangan cakil sebagai cucuk lampah. Ganjar yang ingin membuka dialog sempat bingung dengan kedatangan para penari tersebut. Kemudian datang seorang pria berpeci dan berjas hitam mendekatinya untuk meminta sebagai saksi nikah.

“Pak Gubernur mohon sedianya menjadi saksi nikah saya malam ini,” kata Sukiman.

Ganjar yang masih belum percaya langsung bertanya kepada orang tua calon pengantin wanita yang juga ikut datang bersama penghulu.

Niki saestu ajeng kawin tenanan? Sampun ikhlas?” tanyanya.

Bahkan Bupati Grobogan Sri Sumarni juga awalnya sempat tidak percaya dengan tingkah laku warganya itu.

Tenanan tho iki?” katanya

Setelah mendapatkan penjelasan dari kedua pihak calon pengantin, akhirnya Ganjar setuju menjadi saksi nikah antara Sukiman dan Suwarti yang berstatus janda anak dua itu.

Alhasil Balai Desa tempat acara Rembuk Desa langsung disulap secara kilat menjadi tempat akad nikah yang disaksikan oleh gubernur, bupati, Kepala Desa Tahunan, pejabat pemprov dan pemkab, serta ratusan warga yang hadir.

“Saya terima nikah dan kawinnya Suwarni binti Sugeng dengan mas kawin uang 50 ribu rupiah dibayar tunai,” kata Sukiman mantab.

Seketika Ganjar dan saksi lainya menjawab “sah”, diikuti dengan tepuk tangan warga. Setelah itu kedua mempelai langsung berfoto dengan memamerkan buku nikahnya. Usai berfoto, Ganjar mempersilakan kedua mempelai untuk duduk di kursi tengah menghadap warga sebagai pelaminan.

“Bapak-ibu ini mau dialog apa mau salaman? Dialog dulu nanti baru salaman ya, tapi jangan lupa nyumbang,” seloroh Ganjar usai prosesi akad nikah.

Gubernur mengaku pengalaman ini akan terus diingat. Sebab, merupakan kali pertama dia diminta warga menjadi saksi nikah saat kegiatan dialog dengan warga.

Akibat peristiwa ini Rembuk Desa yang sedianya dimulai pukul 19.30 WIB harus molor hingga pukul 20.30 WIB. Namun semua itu tidak mengganggu semangat warga untuk berdialog dengan gubernurnya.

Sebelumnya, Ganjar juga menyempatkan diri meninjau Rumah Sehat Layak Huni (RSLH) di Dusun Tanjungsari Desa Tlogorejo Kecamatan Gabus. RSLH ini merupakan hasil dari CSR Forum BUMD Jateng sebesar Rp 10 juta untuk tiap rumahnya dan dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat.

Saat meninjau RSLH yang juga dijadikan warung kopi, Ganjar meminta pemilik rumah Budi yang piawai bermain kendang untuk memainkan alat musim tersebut. Sayangnya Budi tidak mempunyai alat musik tabuh itu, namun warga tidak kehabisan akal dan menggantinya dengan galon air minum.

Ganjar juga meminta istri Adi Saputro Kepala Desa Tlogorejo untuk bernyanyi karena sejak lulus SD dirinya sudah bernyanyi dari panggung ke panggung. Akhirnya istri Kepala Desa Tlogorejo itu menyanyikan dua judul lagu dangdut yang sedang hits, yakni Bojo Galak dan Ditinggal Rabi.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait