Hari Disabilitas, Saatnya Beraksi dan Bekerja

  • 13 Dec
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Keterbatasan fisik tidak menjadikan Kandar (55), berpasrah, putus asa, dan bergantung pada orang lain. Meskipun kedua tangannya mengalami cacat, penyandang disabilitas asal Desa Kamolan, Blora ini tak henti berkarya bersama Komunitas Difabel Mustika Blora (DMB).

Melalui tangan-tangan tanpa jari  (tuna daksa) batik bermotif bunga mustika khas Blora tercipta dan menjadi salah satu produk unggulan daerah. Bahkan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengagumi batik unik bercorak kembang cantik aneka warna tersebut.

“Saya tidak mau mendapat gratifikasi. Batik ini harganya satu lembar Rp 100 ribu, tapi di saku saya ada Rp 400 ribu. Kalau begitu saya beli Rp 100 ribu saja, karena beliau membuat karya bagus, maka yang Rp 300 ribu untuk karyanya,” ujar Gubernur Ganjar saat mendapat hadiah dari salah seorang difabel di sela acara peringatan Hari Disabilitas Internasional ke-25 Tingkat Jateng di Wisma Perdamaian, Rabu (13/12).

Melihat batik bunga mustika Blora serta beragam produk kerajinan dan kuliner karya kaum difabel dari berbagai kabupaten dan kota di Jateng yang terpajang di stan pameran, gubernur berharap para difabel semakin termotivasi untuk berkarya di berbagai bidang. Pemerintah pun siap memfasilitasi mereka.

“Pemerintah siap memfasilitasi, demikian pula pihak-pihak lain siap membantu memberikan pelatihan pada teman-teman disabilitas. Semua dapat berlatih, yang punya hobi musik atau seni lainnya, punya keterampilan membuat kerajinan, kami ada pelatihan-pelatihan khusus dan program lainnya,” katanya.

Menurut Ganjar, perayaan Hari Disabilitas Internasional tahun 2017 bertema “Menuju Masyarakat Inklusi, Tangguh, dan Berkelanjutan”, merupakan saat tepat untuk beraksi dan bekerja. Peringatan itu diharapkan membuka mata hati dalam mengambil kebijakan publik. Setiap keinginan dan peminatan pemerintah menunjukkan kepedulian terhadap penyandang disabilitas

Para kepala daerah, baik bupati maupun walikota, serta pihak swasta diharapkan bersama-sama memberikan perhatian yang lebih guna menyiapkan masa depan para penyandang disabilitas. Salah satunya agar mereka mempunyai keterampilan yang bermanfaat dan dapat hidup mandiri.

“Keinginan saya simpel, ketika ada persoalan-persoalan sosial, bisa tidak merespon dan menindaklanjuti dengan cepat, melakukan terobosan-terobosan, dan meningkatkan perhatian kita. Sudah ada Perda dan Pergub, maka sekarang tinggal maksimalkan, bersama-sama membantu penyandang disabilitas,” bebernya.

Mantan anggota DPR RI ini menyebutkan, saat ini masih ada kekurangan kursi roda untuk penyandang disabilitas di wilayah Jateng kurang lebih 1.000 unit dengan harga sekitar Rp 1 juta per unit. Apabila Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), BUMN, BUMD, serta pihak swasta ikut terlibat maka persoalan kursi roda dan lainnya akan dapat teratasi.

“Saya minta maaf, karena panggungnya belum ramah, maka saya minta untuk segera diramahkan sehingga penyandang disabilitas bisa naik ke panggung ini, tidak perlu dibopong dan mereka bisa naik sendiri,” ucapnya.

Kepala Dinas Sosial Jateng Nurhadi Amiyanto menjelaskan, tujuan peringatan Hari Disabilitas Internasional ke-25 tingkat Jawa Tengah 2017 itu, antara lain, membangun kepedulian seluruh unsur masyarakat bagi perwujudan kesetaraan dan kesejahteraan penyandang disabilitas, menyosialisasikan upaya-upaya pemberdayaan penyandang disabilitas di segala bidang kehidupan, pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, serta menyalurkan dan mengembangkan minat bakat para penyandang disabilitas di bidang seni dan keterampilan untuk dapat ditampilkan di depan masyarakat.

“Selain itu menumbuhkembangkan rasa percaya diri dan harga diri para penyandang disabilitas, mendorong semua pihak untuk ikut serta dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial bagi para penyandang disabilitas,” imbuhnya.

Dalam acara itu, selain menampilkan kreativitas dari para penyandang disabilitas yang dikemas melalui pentas musik dan seni, juga dilaksanakan pameran hasil karya penyandang disabilitas. Pameran diikuti 25 peserta dari panti pelayanan sosial milik pemerintah provinsi dan swasta, serta dari pemerintah kabupaten/ kota se-Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Nurhadi yang juga sebagai ketua panitia peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun 2017, sekaligus mengumumkan pemenang lomba stand pameran karya penyandang disabilitas terbaik. Juara I disabet Dinas Sosial dan UPK Kota Magelang, Juara II pelayanan Sosial Pangrukti Mulyo Rembang, dan Juara III diraih Dinas Sosial Kabupaten Pati.

“Sedangkan Juara Harapan I Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Netra Pendawa Kabupaten Kudus, dan Juara Harapan II Dinas Sosial Kabupaten Karanganyar,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, gubernur didampingi Kepala Dinas Sosial Jateng juga menyerahkan secara simbolis bantuan kursi roda sebannyak 393 unit. Terdiri atas 60 unit dari Baznas Jateng, Pemprov Jateng (40 unit), UPC Roda Kemanusiaan (200 unit), serta dari kegiataan Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) Dinas Sosial Jateng (93 unit).

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait