Hanya Pancasila yang Mampu Rekatkan Bangsa

  • 14 May
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Semakin tergerusnya nilai tradisi dan budaya bangsa, serta kian banyaknya upaya-upaya yang mengarahkan untuk mengganti sistem negara, mesti menjadi perhatian serius demi tetap tegaknya NKRI.

Hal tersebut dikemukakan aggota MPR RI Abdul Kadir Karding dalam acara Pagelaran Wayang Kulit dan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI) Lustrum XII Fakultas Hukum Undip di Aula fakultas setempat, Sabtu (12/5) malam.

Sebagai upaya menjaga utuhnya NKRI, Karding menyampaikan, MPR RI kini gencar melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dengan teknologi informasi, training of trainer hingga melalui seni budaya, seperti pagelaran wayang kulit.

“Acara ini (pagelaran wayang) merupakan upaya dan tanggung jawab kita sebagai anggota MPR, karena dalam undang-undang disebutkan, salah satu tugas MPR adalah menyosialisasikan empat pilar. Ini dianggap penting karena kondisi masyarakat kita hari ini nyuwun sewu, mulai tergerus dari akar tradisi dan budaya. Akhir-akhir ini kita juga menyaksikan bahwa dari sisi politik, satu contoh, banyak gerakan yang mengarah pada upaya mengganti sistem negara,” tuturnya.

Adanya fakta itu, imbuh dia, mesti ditangkal dengan menumbuhkan serta menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila. Sebab, Pancasila adalah satu-satunya ideologi bangsa yang bisa merekatkan masyarakat Indonesia dengan latar belakang yang sangat beragam.

“Suka tidak suka, mau tidak mau, Pancasila ini adalah ramuan dari nilai-nilai budaya, nilai-nilai agama, dan nilai isme-isme yang berkembang saat itu. Maka para pendiri bangsa dan kita meyakini bahwa Pancasila inilah satu-satunya yang bisa merekatkan kita. Satu-satunya yang bisa menyelamatkan bangsa ini agar tetap NKRI, agar tetap Bhinneka Tunggal Ika,” tandas dia.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP menambahkan, upaya sosialisasi empat pilar kebangsaan melalui wayang adalah pilihan tepat. Sebab masih banyak masyarakat, khususnya di Jawa Tengah yang menyukai wayang. Sehingga, lebih mudah menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila melalui media tersebut.

“Wayang jangan dilihat hanya sebuah tontonan, tapi tuntunan dan yang terakhir tatanan,” ujarnya.

Lebih lanjut sekda menandaskan, empat pilar kebangsaan harus betul-betul didalami dan tertanam di hati setiap warga negara Indonesia, agar keutuhan NKRI tetap terjaga.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait