Hadiri Harlah ke-97 Madrasah TBS Kudus, Gus Yasin: Guru dan Murid Harus Sinkron

  • 26 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

KUDUS – Rasa kebersamaan antara murid dan guru perlu terus dipupuk untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang nyaman. Sehingga, tak hanya pandai, kebersamaan itu juga dapat memperkuat pondasi pendidikan yang berkarakter.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menghadiri Harlah ke-97 Madrasah Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus, di SMA TBS, Kramat, Kabupaten Kudus, Rabu (25/1/2023). Menurutnya, apabila semua itu sudah tercapai, maka madrasah akan terus diminati masyarakat dan semakin berkembang.

“Atas nama pemerintah kami juga mengucapkan terima kasih (Madrasah TBS) atas bantuan, dedikasi, yang selama 97 tahun membimbing mencerdaskan anak bangsa,” kata Gus Yasin, sapaannya, saat memberikan sambutan.

Wagub menambahkan, untuk membangun pondasi pendidikan yang berkarakter, diperlukan gotong royong bersama. Semua pihak di lembaga pendidikan harus menjunjung tinggi rasa saling menghormati satu sama lain.

“Artinya apa, antara murid dan guru itu harus sinkron. Yang guru ya harus sabar, muridnya juga harus sabar,” imbuhnya.

Bupati Kudus HM Hartopo, mengatakan, Madrasah TBS telah menginjak ke usia yang sangat matang. Oleh karenanya, madrasah TBS mempunyai pengalaman panjang untuk turut mengembangkan dunia pendidikan.

Menurutnya, Madrasah TBS Kudus memiliki program unggulan yang sampai saat ini banyak peminatnya. Bukan hanya dari Kabupaten Kudus, melainkan hingga luar jawa.

“Skala nasional bisa masuk di Kabupaten Kudus untuk belajar menghafal Al-Qu’ran, untuk belajar ilmu hukum Islam. Juga sekarang yang terbaru dengan kemajuan teknologi ini sangat dimanfaatkan betul. Siswa diajari membuat konten, yang tentunya itu akan berisi ajaran Islam, dakwah, tausiah. Intinya untuk mengedukasi masyarakat soal ajaran Islam,” tutur Hartopo. (Humas Jateng)*ul

 

Berita Terkait