Gubernur Kaget Temui Mahasiswa Tak Punya HP

  • 08 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

Salatiga – Mahasiswa tidak punya handphone (HP), mungkin itu dianggap tak mungkin oleh banyak orang. Terlebih di era milenial di mana teknologi informasi semakin canggih. Namun, tidak bagi Diki Sutikno. Sejak kecil hingga mahasiswa, dia belum pernah memiliki HP.

Mahasiswa IAIN Salatiga itu, mengaku tidak masalah selama ini tidak memiliki handphone. Kendati begitu, pemuda asal Magelang tersebut tidak kurang pergaulan, tidak minim informasi dan pengetahuan tentang berbagai hal.

“Saya tetap bisa berkomunikasi dan bersosialisasi langsung dengan teman-teman, saya bisa mendapatkan pengetahuan dari membaca buku dan sumber informasi lainnya,” kata Diki di depan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dan para peserta Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan  (PBAK) 2018 IAIN Salatiga, Rabu (8/8).

Mahasiswa baru jurusan Sejarah Peradaban Islam yang bercita-cita menjadi guru itu, dalam menjalani kegiatan sehari-hari tanpa HP. Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat belajar. Bahkan pemuda yang hobi desain grafis tersebut tidak merasa ketinggalan zaman, apalagi kurang pergaulan, karena kesehariannya terus belajar dari berbagai sumber. Dia pun senang saat Gubernur Ganjar menghadiahi laptop.

“Terima kasih atas pemberian laptop dari bapak gubernur. Saya akan terus belajar desain dan memanfaatkan laptop ini untuk belajar berbagai hal. Kelak kalau sudah lulus dan menjadi guru, saya ingin membangunkan rumah untuk tempat tinggal kedua orangtua saya,” ungkap Diki usai menerima laptop dari Gubernur Jateng.

Gubernur Ganjar Pranowo terkejut mendapati ada mahasiswa yang ternyata tidak memiliki HP. Dia mengungkapkan, seiring kemajuan teknologi, manusia dihadapkan pada perubahan peradaban dan teknologi yang luar biasa canggih. Bahkan kondisi itu “memaksa” manusia untuk menggunakan teknologi, salah satunya handphone atau telepon selular.

“Saya terkejut, di tengah era teknologi informasi yang canggih seperti sekarang, kok masih ada mahasiswa tidak mempunyai HP,” ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat mengajar di IAIN Salatiga.

Ia mengatakan, apa yang ‘diramalkan’ ilmuwan Albert Einstein tentang kemajuan teknologi ada benarnya. Semakin maju teknologi, dunia akan mempunyai generasi yang yang dikuasai oleh teknologi. Karenanya menguasai teknologi dengan bijak merupakan tantangan bersama.

Sebagai manusia harus menguasai teknologi, namun demikian teknologi harus dikuasai secara bijak atau memberikan manfaat yang baik bukan justru menghancurkan atau merusak moral maupun lingkungan. Sebagai contoh teknologi nuklir, jika digunakan untuk bidang kesehatan, pertanian dan kebaikan lainnya maka akan memberikan manfaat.

“Namun jika nuklir untuk perang atau saling mengebom akan merusak segalanya, bahkan membunuh manusia,” katanya.

Dalam kegiatan “Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2018 IAIN Salatiga bertema “Mencetak Generasi Ulul Albab Demi Memperjuangkan Nilai-nilai Islam Indonesia di Era Milenial” itu, gubernur juga mengingatkan agar mahasiswa jangan mencari referensi dari sumber-sumber instan seperti wikipedia atau sekadar membuka google. Menurutnya mencari referensi dari banyak buku itu lebih penting, seperti halnya perintah Allah agar iqra yang berarti baca.

“Selain itu kita harus berhati-hati terhadap persepsi, memandang segala sesuatu harus arif dan bijaksana, selalu tabayun agar tidak salah mengartikan atau menilai berbagai hal,” pintanya.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan IAIN Salatiga, Agus Waluyo menyebutkan total mahasiswa di insitutnya sebanyak 12. 227 orang, termasuk mahasiswa baru sebanyak 3.059 orang. Dari jumlah tersebut hanya lima mahasiswa yang tidak mempunyai telepon selular.

“Bahkan sejak kecil mereka belum pernah memiliki HP. Karenanya mereka diharapkan steril dari cyber crime, hoaks dan informasi tidak jelas lain” imbuhnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait