Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Gubernur Jateng Dukung Peluncuran Rumah Bersubsidi bagi Nakes
- 28 Apr
- ikp
- No Comments

KENDAL – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI Maruarar Sirait, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi, dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, menjadi saksi senyum terkembang dari bibir para perawat, saat akad massal dan serah terima kunci rumah bersubsidi bagi tenaga kesehatan, Senin (28/4/2025). Tak lagi menempati “Pondok Mertua Indah”, kini mereka mendapat rumah yang berlokasi di Puri Delta Asri 9, Darupono, Kaliwungu.
Seperti diungkapkan oleh perawat RSU William Booth Semarang, Reni. Ia mengatakan, program tersebut membantu mimpinya mempunyai rumah sendiri.
“Persyaratannya mudah, ditambah KTP dan administrasi dari suami saja. Sangat membantu, apalagi untuk nakes dari swasta yang gajinya tidak seperti yang lain,” ujarnya.
Sebelum menempati rumah bertipe 27 itu, Reni tinggal di rumah mertua. Kini dia merasa lebih bisa menata kehidupan rumah tangga, bersama suami dan anaknya.
“Lebih nyaman, bebas, di rumah cuma ada suami dan anak. Kalau untuk angsuran per bulan sebesar Rp1,1 juta. Masih nutup untuk gaji saya,” ungkapnya.
Hal serupa dikatakan pasangan Danu dan Tutut Fitriyah. Tutut yang perawat dari RSUD Adhiyatma ini telah 15 tahun tinggal bersama mertua. Dia dan suaminya Danu, kini bersyukur bisa menempati rumah atas nama sendiri.
“Mudah-mudahan cicilannya lancar sampai selesai. Ya harapannya, sebelum jatuh tempo bisa melunasi. Sebulan bayar Rp1,67 juta. Ya menurut kami cukuplah,” urainya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengapresiasi langkah Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman juga Kementerian Kesehatan tersebut. Menurutnya, itu adalah bagian untuk mengurangi kebutuhan rumah tinggal masyarakat.
“Prinsip kita akan dukung kegiatan Pak Menteri Perumahan, karena sandang pangan dan papan kita kan perlu. Terutama Jateng, kita masih butuh 1,2 juta (rehab) RTLH. Nanti akan kita kebut APBD kita khusus untuk (rehab) RTLH setahun kita anggarkan 17 ribu rumah. Ini akan kita rapatkan dengan stakeholder lain, APBN, APBD, juga dari Baznas, CSR. Prinsip, layanan dasar rumah harus terpenuhi untuk wilayah kita,” terang Luthfi.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengungkapkan, program tersebut bagian dari target 3 juta rumah untuk rakyat. Total di seluruh Indonesia, ada sekitar 30 ribu rumah bersubsidi yang disediakan untuk tenaga kesehatan, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
“Yang pasti itu 30 ribu dari alokasi yang sudah ada, 220 ribu yang sudah ada uang (dipa), kita sedang berjuang menambah lagi. Kalau berhasil, saya sudah pesan sama Tapera dan BTN, kita akan alokasikan tambahan buat tenaga kesehatan masyarakat,” bebernya.
Tidak hanya di Jateng, program serupa ada di Kupang, Pontianak, Karawang dan Papua.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi program tersebut. Ia berharap, agar perumahan yang dibuat mampu membuat nyaman, dan meningkatkan produktivitas penghuninya.
“Tolong untuk teman-teman pengembang, bangun jangan cuma rumah tapi perumahan, di mana orang betah tinggal. Ada tempat belanja, dekat puskesmas, sarana pendidikan dan hiburan,” pungkas Budi. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)