Gubernur Ganjar Serahkan Sapi dari Presiden

  • 22 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menyerahkan hewan kurban berupa sapi dari Presiden RI Joko Widodo kepada panitia kurban Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Rabu (22/8). Selain sapi dari presiden, puluhan hewan kurban yang terhimpun di MAJT berasal dari para pejabat daerah dan warga.

“Sapi dari Presiden RI Joko Widodo mempunyai berat sekitar satu ton. Jenis sapi kurban dari presiden, gubernur, Kapolda Jateng, maupun wali kota semuanya sapi lokal, atau sapi jawa yang berasal dari sentra peternakan sapi di Kabupaten Rembang,” ujar Ketua DPP MAJT Prof Noor Ahmad usai menerima hewan kurban secara simbolis dari Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP di kompleks MAJT.

Noor Ahmad menjelaskan, pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah, hewan kurban yang terhimpun di MAJT sebanyak 13 ekor sapi dan 20 ekor kambing. Di antaranya satu ekor sapi dari Presiden RI Joko Widodo dengan berat sekitar satu ton, satu ekor sapi dari Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, Kapolda Jateng, dan Wali Kota Semarang dengan berat sedikit di bawah sapi dari presiden atau kurang dari satu ton.

Ia mengatakan, berat dan jenis sapi kurban dari orang nomor satu di Indonesia itu sesuai dengan perintah presiden. Yakni harus sapi lokal peliharaan atau hasil ternak warga dengan ukuran paling besar di Jateng. Kemudian terpilih sapi Benggala atau biasa disebut sapi Jawa dengan dengan tinggi 1,5 meter dan panjang 2,5 meter. Demikian pula jenis sapi dari gubernur dan pejabat lainnya, harus jenis lokal dengan berat tidak lebih dari sapi kurban dari presiden.

“Inilah perhatian dari presiden dan para pemimpin kita di Jateng untuk masyarakat Jateng. Saya juga minta maaf kepada seluruh warga Jateng terkait pemberitaan kehadiran Presiden Jokowi di MAJT. Kita kalah cepat dengan Jawa Barat yang mengundang presiden lebih dulu,” bebernya.

Sementara itu, menurut Gubernur Ganjar Pranowo, makna dari kurban itu selalu ingat bagaimana solidaritas dibangun, dan selalu ingat bagaimana keimanan seseorang diuji. Karena sebuah keyakinan harus memberikan pengorbanan dari sesuatu yang paling disukai.

“Hari ini kita bisa salat Idul Adha bersama-sama dan sambutan masyarakat luar biasa. Ada suasana hangat dan senang, mereka menunjukkan wajah keceriaanya dan mudah-mudahan suasana seperti ini akan terus berlangsung,” terangnya.

Beberapa hari terakhir, lanjutnya, mantan anggota DPR RI itu megatakan, telah berkomunikasi dengan Presiden RI Joko Widodo, termasuk terkait rencana presiden melaksanakan salat Idul Adha di MAJT pada Rabu (22/8). Ternyata agenda salat Idul Adha Presiden RI sudah terjadwal di Cibinong, Jawa Barat, sehingga tidak bisa hadir di Jateng.

“Presiden menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Jateng, karena rencana salat Idul Adha berjamaan di MAJT tidak jadi. Isya Allah di lain kesempatan beliau akan bersama-sama melaksanakan salat Id dengan kita di sini,” kata gubernur.

Namun demikian, menurutnya presiden tetap memberikan perhatian kepada masyarakat Jateng melalui hewan kurban. Sapi Benggala berwarna putih itu sekaligus menjadi penyampai pesan, suatu ketika Presiden RI akan hadir di tengah-tengah warga Jateng untuk melaksanakan ibadah bersama.

Sebelumnya, gubernur didampingi istri, Atikoh Ganjar Pranowo melaksanakan salat Id di MAJT bersama ribuan warga. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Imam Besar Masjid New York Amerika Serikat, Syamsi Ali, yang bertindak sebagai khatib.

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait