Gubernur Apresiasi Sepeda Motor Listrik Pertama di Indonesia

  • 15 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Gubernur Jawa Tengah mengapresiasi motor listrik produk Viar Motor Indonesia. Selain merupakan motor listrik satu-satunya dan pertama di Indonesia yang memiliki STNK dan BPKB serta bisa beroperasi di jalan raya, desain Viar tipe Q1 sangat layak dan menarik.

“Desainnya sudah bagus, tapi ini masih perlu penyempurnaan terutama pada suara. Kendaraan listrik ini kan tidak bersuara, orang yang berjalan di sekitarnya tidak tahu ada sepeda motor melintas di dekatnya,” ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat beraudiensi dengan PT Triangle Motorindo VIAR di ruang kerja gubernur, Rabu (15/11).

Selain adanya suara saat motor melaju, orang nomor satu di Jateng itu juga menyarankan agar pihak produsen motor listrik yang diklaim bebas emisi ini, menyempurnakan keamanan dan kenyamanan sepeda motor listrik tersebut

“Kendaraan tanpa BBM ini sangat bagus dan ramah lingkungan. Penggunaan motor listrik juga dapat mendukung upaya konservasi energi, tapi motor listrik ini yang pertama bisa digunakan di jalan raya, sehingga masih mendapat tantangan, salah satunya suplai listrik dari PLN,” bebernya.

Sementara itu General Manager Viar Motor, Indonesia Dimas Tommy menjelaskan, desain motor listrik yang diproduksi Viar di Mijen, Kota Semarang itu akan disempurnakan hingga mengeluarkan suara seperti knalpot saat kecepatan 20 kilometer per jam. Bahkan jika kecepatan bertambah, volume suara motor listrik semakin tinggi.

“Kami juga terus melakukan penyempurnaan pada bagian baterai motor listrik, termasuk dari sisi keamanan dan kenyamanan,” imbuhnya.

Menyangkut keamanan dan kenyamanan, menurutnya para pengguna tidak perlu khawatir menggunakan motor listrik saat hujan atau melintasi genangan. Sepeda motor seharga Rp 16,7 juta ini sudah didesain sedemikian rupa sehingga saat berada dalam kondisi banjir tetap dapat berjalan, bahkan mesin motor terendam di air setinggi 30 cm tetap melaju dan tidak terjadi korsleting.

Dalam hal perawatan, Dimas mengatakan sepeda motor dengan daya listrik sebesar 800 watts dan kecepatan maksimal 60 kilometer per jam itu tidak membutuhkan servis rutin maupun ganti oli. Cukup dengan men-charger baterai sesuai buku petunjuk pengisian daya baterai.

Proses pengisian motor listrik Viar dari nol sampai 100 persen butuh waktu tiga sampai empat jam. Saat pengisian di stasiun pengisian listrik umum (SPLU) yang akan disediakan oleh PLN di titik-titik tertentu, para pengendara sepeda motor listrik Viar butuh maksimal tiga Kwh. Untuk satu Kwh Rp 1.500 sehingga kalau sekali pengisian untuk daya tiga Kwh hanya mengeluarkan Rp 5.000.

“Sama halnya dengan menggunakan HP, jika belum penuh kita cabut maka cycle-nya akan berkurang, demikian pula mengisi baterai motor listrik,” terangnya.

Ia menyebutkan, saat ini Viar Motor Indonesia memproduksi motor listrik tipe Q1 sebanyak 100 unit per bulan. Sedangkan permintaan rata-rata per bulan mencapai 150-200 unit, sehingga masyarakat yang ingin membeli dengan harga Rp16,7 juta harus menunggu sekitar 1,5 bulan.

“Permintaan sangat tinggi sehingga indennya luar biasa. Sejak launching sekitar awal Juni 2017, permintaan sangat banyak, termasuk dari PLN Jakarta sebanyak 500 unit, belum daerah-daerah lain,” bebernya.

Terkait persentase komponen lokal pada motor listrik yang diproduksi, Viar Motor Indonesia terus berupaya meningkatkannya dengan memohon dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Saat ini beberapa komponen merupakan produk lokal dan sebagian lainnya masih impor, seperti body plastik dan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Tommy juga menyampaikan Viar Motor Indonesia bersama PLN serta pegiat pariwisata akan menyelenggarakan suatu kegiatan semacam konvoi.

“Konvoi tersebut dalam rangka promosi tempat-tempat wisata yang ada di Jateng, sekaligus sosialisasi keberadaan SPLU di titik-titik tertentu, termasuk SPLU di tempat wisata,” katanya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait