Gotong-royong Minimalkan Konflik

  • 20 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Penyebaran paham radikalisme dan terorisme yang menjadi perhatian serius pemerintah dapat dibendung. Tentunya, jika warga menumbuh-kembangkan budaya gotong royong yang menjadi nilai luhur bangsa dan negara Indonesia. 

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat membuka Seminar Pemantapan Wawasan Kebangsaan dengan tema ‘NKRI Harga Mati’ di Vihara Buddhagaya Watugong Semarang, Minggu (20/8). Hadir sebagai narasumber Kasdam IV/ Diponegoro Brigjen TNI Sabrar Fadillah, Gus Nuril, dan Bhikkhu Jayamedho.

Menurut Heru, gotong royong dapat mempererat kebersamaan dan persaudaraan di antara masyarakat karena gotong royong tidak pernah memandang latar belakang agama, etnik, strata sosial budaya dan ekonomi. Sehingga gotong royong dapat menutup celah masuknya radikalisme yang dibawa baik dari dalam maupun dari luar.

“Gotong royong ini erat hubungannya dengan keluarga, kebersamaan, dan persaudaraan karena  gotong royong tidak memandang latar belakang agama, etnik, strata sosial budaya, dan ekonomi,” katanya.

Heru juga mengatakan salah satu nilai dari gotong royong adalah saling tolong menolong dan berbagi yang diajarkan seluruh agama. Karenanya, dengan mengembangkan kegotongroyongan tidak akan ada konflik yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk dengan banyak suku dan bahasa.

“Gotong royong bisa dimaknai berbagi. Dan semua agama menganjurkan untuk sering berbagi, misalnya di agama Islam ada istilah sedekah. Dan saya yakin agama-agama lain juga menganjurkan itu,” ujarnya.

Pada moment HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI tersebut, mantan Bupati Purbalingga ini mengajak masyarakat untuk mengingat kembali pentingnya Pancasila dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Di mana Pancasila merupakan ideologi pemersatu yang dilahirkan atas dasar kesepakatan bersama oleh para pendiri bangsa yang terdiri dari banyak kalangan masyarakat.

Dia berharap seminar yang diprakarsai Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) tersebut dapat menguatkan kebersamaan dan persaudaraan di antara rakyat Indonesia. Sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat bersatu menjaga dan membela keutuhan NKRI.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait