Gerakkan Ekonomi Syariah, BI Launching PIKES

  • 22 Mar
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Perekonomian Jawa Tengah pada 2017 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan sekitar 5,27 persen diatas pertumbuhan nasional di angka 5,07 persen. Kendati begitu, pertumbuhan perekonomian di provinsi ini mesti lebih digenjot.

Untuk lebih mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, Kantor perwakilan Wilayah Bank Indonesia Jawa Tengah ingin meningkatkan peran ekonomi dan perbankan syariah. Salah satunya dengan me-launching Pusat Informasi Kajian dan Pengembangan Ekonomi Syariah (PIKES) Jawa Tengah yang peluncurannya dilakukan Sekda Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP di Gedung BI Jalan Imam Bardjo Kota Semarang, Kamis (22/3).

Kepala Kanwil BI Jateng Hamid Ponco Wiyono mengatakan PIKES merupakan linkage program pemberdayaan ekonomi yang melibatkan empat pihak, di antaranya pondok pesantren atau panti asuhan, UMKM,  Baznas dan lembaga keuangan syariah. Ponpes menjadi  potensi yang sangat besar dalam pengembangan ekonomi syariah karena merupakan lembaga pendidikan islam tertua dan terbesar yang menyebarkan nilai-nilai luhur keislaman dan kebangsaan, termasuk ekonomi syariah.

“Jateng memiliki ponpes terbesar ketiga di Indonesia sebanyak 4.400 ponpes yang tersebar di seluruh kabupaten/ kota. Ponpes merupakan lembaga pendidikan islam tertua dan terbesar yang menyebarkan nilai nilai luhur keislaman termasuk ekonomi syariah yang masih tetap relevan sampai dengan saat ini. Jateng memiliki modal yang kuat ,” katanya.

Ponco menjelaskan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi perlu ada peningkatan usaha bagi masyarakat kurang mampu ataupun unbankable melalui UKM, petani, masyarakat umum, termasuk juga ponpes atau panti asuhan. Apalagi jumlah masyarakat kurang mampu dan unbankable di Jawa Tengah masih mencapai 12,23 persen.

Selain itu, masyarakat yang belum mengerti keuangan syariah harus terus mendapat sosialisasi dan edukasi, agar mereka bisa memanfaatkan lembaga keuangan syariah untuk mendukung dan mengembangkan bisnis serta usaha mereka.

“PIKES menggalang potensi seluruh stakeholder pegiat ekonomi syariah dalam satu wadah. Sehingga dapat melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mengembangkan ekonomi syariah melalui kajian atau riset, pengumpulan informasi atau data, dan pengembangan bisnis model ekonomi syariah,” ujarnya.

Sekda Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono sangat mengapresiasi peluncuran PIKES. Terlebih PIKES juga dilengkapi dengan layanan website yang memudahkan masyakarat untuk mengakses segala hal yang berkaitan dengan ekonomi syariah.

“Ini (PIKES) nanti kan ada website-nya. Jadi segala sesuatu yang berkaitan dengan ekonomi syariah bisa click disitu. Misalnya mau usaha berbasis syariah ini, alurnya mau cari pinjaman syariah ini, mau usaha-usaha yang berbasis syariah ada semua disitu,” katanya.

Sri Puryono meminta agar seluruh stakeholder disektor ekonomi syariah dan masyarakat lebih menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka memahami tentang ekonomi berbasis syariah tersebut.

“SDM kita masih kurang pemahamannya. Dan pemahaman terhadap syariah itu seolah-olah hanya bank syariah, Padahal ekonomi syariah itu sangat luas,” ujarnya.

Keikutsertaan Baznas dalam PIKES ini juga disambut gembira Mantan Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah ini. Menurutnya, Baznas bisa membantu dalam penyaluran bantuan yang arahnya untuk pengembangan ekonomi kerakyatan atau ekonomi syariah.

“Baznas kita setiap bulan bisa mengumpulkan Rp 2,4 miliar itu baru di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jateng, Karangnyar juga sudah menargetkan Rp 18 miliar setiap tahun. Ini kalau bisa dikelola kearah pengembangan ekonomi syariah akan sangat membantu,” pungkasnya.

 

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait