Genjot Konten Lokal Sehat dan Berkualitas

  • 20 May
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah meminta kepada lembaga penyiaran radio dan televisi meningkatkan produk konten lokal yang sehat dan berkualitas. Sehingga beragam konten produk asing tidak lagi menggerus budaya bangsa serta menguasai siaran media elektronik.

“Indonesia minim dalam kreativitas konten, sehingga saluran begitu banyak tapi konten yang masuk adalah produk asing atau impor. Konten asing mendominasi, bahkan rating TV nasional kini dikuasai oleh beragam program konten asing,” ujar Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis saat memberi sambutan pada Anugerah Penyiaran KPID Jateng 2017 di Kelenteng Sam Poo Kong Kota Semarang, Jumat (19/5) malam.

Malam penghargaan anugerah sebagai bentuk apresiasi KPI atas kerja keras lembaga penyiaran tersebut digelar di kompleks Kelenteng Sam Poo Kong dengan panggung berlatar belakang kemegahan bangunan kelenteng dan kegagahan patung Sam Poo Tay Djien atau Laksamana Cheng Ho yang menjulang di sisi utara panggung. Suasana semakin semarak dengan sajian beragam musik dan tarian perpaduan tradisional dan modern yang memukau.

Menurut Yuliandre, masyarakat mempunyai harapan besar terhadap lembaga penyiaran menayangkan atau menginformasikan berbagai konten yang sehat, berkualitas, serta berkatakter. Melalui ide kreatif dan inovatif, kekayaan seni budaya dan keragaman yang ada di pelosok daerah bisa dikemas menjadi konten lokal sehat, berkualitas, serta tidak kalah menarik dengan konten produk Korea, Turki, India, ataupun negara tetangga lainnya yang kerap menghiasi layar kaca.

Semangat keberagaman, kata dia, harus dimanfaatkan untuk membangun bangsa yang diwujudkan dalam karya-karya ansk bangsa, termasuk beragam konten lokal yang disiarkan radio dan televisi, sehingga menjadi literatur perjalanan bangsa Indonesia sebagai negara besar dan kaya seni budaya.

“Dominasi konten asing merupakan problematika yang harus dijawab semua bersama. Di antara 250 juta rakyat Indonesia ternyata masih minim dalam memproduksi berbagai kreasi tentang Bangsa Indonesia. Ayo munculkan 10 persen konten lokal. Bangsa ini besar dan bisa menciptakan produksi-produksi seperti Korea, India, dan turki,” terangnya.

Senada dikatakan Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP, konten lokal yang sarat dengan nilai-nilai kebangsaan, budi pekerti, serta menjaga sopan-santun sangat diperlukan guna merawat kebhinekaan dan menjaga persatuan bangsa. Baik melalui program mendongeng untuk anak-anak ataupun program lain yang mampu menumbuhkan toleransi, nasionalisme, dan kecintaan terhadap Tanah Air.

“Beberapa waktu terakhir ada kegalauan di masyarakat kita, bagaimana merawat kebhinekaan, budi pekerti, dan gotong-royong. Kalau itu disiarkan melalui televisi atau radio, kemudian kita bisa mempelajari dan menyampaikan kepada yang lain berbagai hal kebaikan, maka itu sangat menarik,” bebernya di sela penyerahan anugerah penghargaan KPID Jateng.

Dalam kegiatan yang mengangat tema “Menjaga Keberagaman” tersebut,  mantan anggota DPR RI itu mengusulkan media sosial bisa masuk kategori menyiarkan. Menurutnya media sosial kedepan perlu menjadi sadaran bidik KPI karena tidak sedikit yang tersiar dalam media sosial berisi ujaran-ujaran menyedihkan serta kalimat-kalimat kurang mendidik.

Sementara itu, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jateng Dadang Soemantri, Gubernur Ganjar memberikan apresiasi kepada lembaga dan insan penyiaran yang telah menumbuhkan siaran yang sehat mendidik mengandung informasi berbanfaat serta menjadi media kontrol dan perekat sosial.

“Yang baik-baik seperti ini diberikan penghargaan, sedangkan yang kurang diperbaiki dan dikandhani, serta yang sulit diatur dan melanggar diberi sanksi sesuai regulasi. Sehingga KPI harus lebih greget dan unjuk gigi dalam mengawasi sekaligus memantau konten penyiaran di negeri ini dengan tindakan nyata,” bebernya.

Program penyiaran mempunyai pengaruh sangat besar dalam pembentukan karakter bangsa. Karenanya konten penyiaran televisi dan radio harus sehat dan bermartabat, bermanfaat bagi masyarakat, inspiratif, dan edukatif. Memperbanyak konten yang mengangkat kearifan lokal kemudian ditayangkan pada jam-jam banyak ditonton masyarakat sehingga informasi yang disampaikan tersebar luas.

Ketua KPID Jateng Budi Setyo Purnomo menambahkan, KPID tidak hanya memberikan pengawasan atau teguran tetapi juga mengapresiasi lembaga penyiaran ketika lembaga penyiaran memberikan konten-konten yang baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Dewasa ini keberagaman di Indonesia tampak tergerus oleh banyaknya informasi. Media penyiaran harus mampu sebagai mangrove dalam menjaga terkikisnya keberagaman di layar kaca dan radio,” harapnya.

Pada Anugerah Penyiaran KPID Jateng 2017, penghargaan diberikan kepada lembaga penyiaran, yakni televisi dan radio terbaik yang terbagi dalam delapan kategori. Kategori lembaga penyiaran swasta radio terbaik disabet oleh Gajah Mada FM Semarang. Sedangkan lembaga penyiaran televisi lokal terbaik dimenangkan oleh Televisi Terang Abadi (TATV) Surakarta.

Kategori lembaga penyiaran publik lokal radio terbaik Slawi Ayu FM Kabupaten Tegal dan untuk televisi adalah Batik TV Kota Pekalongan. Kategori lembaga penyiaran komunitas radio terbaik pemenangnya Radio Mitra FM Gereja Kristen Jawa Purworejo. Kategori iklan layanan masyarakat radio dan televisi terbaik dimenangkan LPPL In FM Kebumen dan TVKU Semarang.

Kategori program feature radio dan televisi terbaik yakni IMTV Semarang dan LPPL Buana Asri Sragen, kategori program anak radio dan televisi terbaik adalah Dais FM Semarang dan Semarang TV, kategori talkshow radio dan televisi terbaik Sonora FM dan TVRI Jawa Tengah, kategori program siaran lokal Jateng televisi sistem stasiun jaringan disabet PT Industri Televisi Semarang (Net TV).

Sedangkan penghargaan untuk insan penyiaran kategori penyiar radio pria dan wanita terbaik adalah Dewa Mahesa dari radio PTPN Surakarta dan Rinita Gunawan dari Ria FM Surakarta. Tidak ketinggalan pula penghargaan untuk presenter televisi pria dan wanita terbaik yaitu Feby Ari Kurniawan dari Ratih TV Kebumen dan Naiza Rosalia dari TVRI Jawa Tengah.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait