Gencarkan Bantuan 5 Ayam Per Keluarga Miskin

  • 04 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Boyolali – Produksi pangan dari sektor peternakan di Jawa Tengah dari tahun ke tahun terus mengalami surplus yang menjanjikan. Hal itu dapat dilihat dari data produksi daging pada 2016 meningkat 283.041.163 kg atau naik 4,29 persen dari tahun sebelumnya.

Peningkatan juga dialami produksi telur pada 2016 sejumlah 278.980.494 kg atau meningkat 2,11 persen dari tahun sebelumnya. Sehingga peternakan menjadi salah satu sektor yang difokuskan untuk menanggulangi kemiskinan di Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengatakan program penanggulangan kemiskinan di sektor peternakan yang digencarkan berupa pemberian bantuan lima ekor ayam petelur bagi setiap keluarga tidak mampu. Bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga miskin dan juga memperbaiki gizi mereka.

“Kita punya program lima ekor ayam petelur untuk satu keluarga tidak mampu. Bantuan ini nanti bisa dimakan sendiri telurnya guna memenuhi protein atau bisa dijual agar perekonomian mereka meningkat,” katanya saat menghadiri Gebyar Potensi Peternakan Jawa Tengah 2017 di Kompleks Perkantoran Pemkab Boyolali, Rabu (4/10).

Tidak kalah pentingnya, imbuh Ganjar, peningkatan produksi pangan hewani yang mesti dikelola secara baik oleh peternak. Dengan begitu peternak akan mampu memakmurkan keluarga dengan produksi yang optimal. Pengembangan di sektor bisnis, seperti cara berdagang atau mendorong pengelolaan hasil produksi pangan hewani juga perlu dilakukan agar mereka mendapat nilai tambah dari beternak. Karenanya, para peternak didorong membentuk kelembagaan usaha berupa koperasi untuk memudahkan pengembangan bisnis yang menguntungkan.

“Tugas di sisi hulu (pemerintah) nanti menyediakan bibit-bibit ternak unggul, kemudahan modal agar mereka bisa mengembangkan ekonomi. Selain itu, peternak juga butuh pendamping dan pelatihan agar bisnisnya berkembang,” ujar mantan anggota DPR RI ini.

Ganjar berharap dengan potensi ternak yang populasinya mencapai 3,3 juta ekor ternak dengan pemilik ternak mencapai 7.157.645 orang ini, Jawa Tengah bisa menuju swadaya pangan. Bahkan mampu menjadi penopang utama kebutuhan ternak nasional.

Pada kegiatan Gebyar Potensi Peternakan itu juga digelar Kontes Ternak Jawa Tengah yang menampilkan ternak-ternak unggulan se-Jawa Tengah. Sapi yang diberi nama Gombloh oleh sang pemilik Supar Mentolo warga Dukuh Mudal, Desa Telogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten berhasil meraih juara untuk kategori penggemukan sapi peranakan ongole (PO). Sapi tersebut baru berumur 4,5 tahun tapi memiliki bobot sekitar 870 kg. Ketika ditanya Ganjar harga jual sapi tersebut, sang pemilik mengaku mematok harga sekitar Rp 75 juta.

Selain kategori penggemukan sapi PO, juara I kategori sapi pejantan PO dimenangkan sapi milik Wiyono warga Kecamatan Kemalang, Klaten. Juara kategori sapi indukan PO direbut oleh Widodo Warga Boyolali.

Kontes ternak tersebut juga melombakan kambing peranakan etawa (PE) untuk kategori pejantan, calon penjantan, indukan dan calon indukan. Sedangkan untuk ayam kedu melombakan kategori kedu jantan dan kedu betina serta lomba ayam bangkok.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait