Gelorakan Semangat Juara untuk Indonesia

  • 15 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

Surakarta – Keramaian car free day (CFD) mungkin sudah biasa ditemui setiap minggu. Tapi, kemeriahan kawasan CFD Jalan Slamet Riyadi Surakarta semakin bertambah saat diselenggarakannya Pesta Rakyat Dukung Bersama “Semangat Sang Juara” Asian Games 2018, yang digelar di sekitar Taman Sriwedari, Minggu (15/7).

Tepat di pertigaan Taman Sriwedari, terdapat panggung berukuran sedang. Di seberangnya, ada beberapa tenda yang menjual produk UMKM dari Surakarta. Dua photo booth, dengan background gambar ring tinju dan kolam renang mini, menjadi tempat favorit pengunjung untuk berswafoto.

Mereka juga bisa memanfaatkan stand banner bergambar sejumlah atlet asal Jawa Tengah, lengkap dengan data pribadi mereka, untuk berfoto. Seperti, atlet panjat tebing Aries Susanti, tenis lapangan Lavinia Tananta, bulutangkis Tontowi Ahmad, taekwondo Reynaldi Atmanegara, BMX Tony Syarifuddin, dan bola basket Firman Dwi Nugroho. Maskot Asian Games 2018, Bhin Bhin, Atung, dan Kaka pun laris diburu pecinta swafoto.

Di tempat itu pula, pengunjung bisa mengikuti rangkaian permainan menarik yang memperebutkan berbagai hadiah. Kevin dari DNA Productions mengungkapkan ada 150 hadiah yang disediakan panitia. Yakni, masing-masing 50 tumbler, kaos, dan power bank.

Untuk mendapatkan hadiah tersebut, pengunjung mesti melakukan registrasi dan mengumpulkan enam stempel. Yaitu dari mengikuti lempar bola basket, mini golf, panah target, kuis atlet, juggling bola, dan membuat video dukungan yang kemudian diunggah di media sosial.

Arin, siswa Kelas Khusus Olahraga SMPN 1 Surakarta tak melewatkan permainan tersebut. Siswi kelas VIII yang fokus pada olahraga karate itu senang bisa bermain sekaligus memeriahkan acara tersebut.

“Yang agak susah itu menggiring bola. Tapi saya senang bisa main, apalagi bareng teman-teman,” ujarnya.

Event itu pun tak dilewatkan oleh Berty, pengunjung asal Semarang. Meski tak muda lagi, dia tetap semangat mengikuti permainan demi permainan.

“Buat rame-rame dan lucu-lucuan,” kata perempuan berhijab ini.

Panggung pun semakin ramai saat dance competition mulai. Ingatan masa lalu pun muncul saat di awal lomba, seluruh peserta tampil diiringi musik Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) 1992. Meski iramanya telah dimodifikasi lebih rancak, tapi gerakannya sebagian masih menggunakan gerakan SKJ yang sempat menjadi senam “wajib” di era tahun tersebut. Bahkan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Tengah Brigjen TNI (Purn) Subroto serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Tengah Dadang Somantri ikut senam bersama.

Jingle Asian Games 2018 pun digunakan sebagian peserta sebagai musik pengiring tarian. Dari 20 peserta yang tampil, akhirnya Timeless terpilih sebagai juara I. Sementara, juara II diraih Delta Force dan juara III Boytiful.

Ketua KONI Jateng Subroto berharap masyarakat memberikan dukungan kepada seluruh atlet, termasuk pelatih dan official, yang berlaga dalam Asian Games di Jakarta dan Palembang pada Agustus mendatang. Apalagi, 57 atlet Jawa Tengah dan 12 pelatih ikut memperkuat tim nasional.

“Asian Games tahun ini akan diikuti 45 negara dengan 40 cabang olahraga. Khusus atlet Jawa Tengah, potensinya ada pada 20 cabang olahraga. Artinya, olahraga di Jawa Tengah atas bimbingan Gubernur Ganjar Prabowo dan para kepala daerah, telah mampu mewujudkan prestasi Jawa Tengah untuk memperkuat bangsa dan negara, memperkuat Indonesia,” bebernya.

Subroto mengungkapkan sejumlah potensi olahraga dari provinsi ini. Antara lain, bulutangkis dengan atlet andalan Tantowi bersama Liliana, panjat tebing, wushu, paralayang, taekwondo, serta tenis meja.

“Mohon doanya, semoga Indonesia masuk 10 besar,” harapnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta Joni Hari Sumantri tak menampik jika potensi prestasi olahraga di provinsi ini luar biasa. Untuk menunjang prestasi tersebut, Pemerintah Kota Surakarta berupaya men-support dengan membuka kelas khusus olahraga di SMPN 1 Surakarta. Sebanyak 14 cabang olahraga difasilitasi di sekolah itu.

“Kelas itu memang untuk men-support para atlet. Solo juga punya venue khusus panjat tebing di Manahan,” jelas Joni.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Tengah Dadang Somantri menyatakan siap mendiseminasikan informasi seputar dukungan, persiapan, serta pelaksanaan Asian Games 2018 melalui berbagai jaringan media, salah satunya media sosial. Namun, dukungan masyarakat tetap diharapkan untuk memberikan semangat kepada para atlet.

“Ayo gelorakan semangat juara untuk Indonesia,” tandasnya. (Ul, Diskominfo Jateng)

 

    

Berita Terkait