Ganjar Tinjau Rumah Baru Korban Tanah Gerak

  • 31 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Tegal – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, Kamis (31/8) meninjau rumah relokasi bagi warga korban tanah gerak di Dukuh Duren dan Jinawi II Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal. Sebanyak 10 KK sudah menempati rumah baru mereka. Sementara puluhan lainnya masih menunggu rumahnya selesai dibangun.

Saat berdialog dengan beberapa warga, Ganjar menanyakan, sudah berapa lama mereka tinggal di tempat relokasi dan apakah mereka betah tinggal di tempat yang baru. Pertanyaan itu dilontarkan mengingat banyak warga yang tinggal di daerah bencana enggan direlokasi.

Warga bernama Suniti mengaku sudah sebulan tinggal di rumah baru dan merasa betah. Ibu dua anak itu menuturkan, pihaknya tidak merasa keberatan direlokasi karena mendapatkan tempat tinggal yang lebih aman dari bencana.

Purun pindah. Malah seneng. Nek mboten pindah malah mangke kelongsoran,” katanya.

Hal senada disampaikan Rasto. Bapak tujuh anak itu sudah kerasan di tempat relokasi, meski jaraknya cukup jauh dari tempat dia menggarap lahan.

Kepala Desa Dermasuci, Puryanto menuturkan, total sebanyak 98 rumah yang perlu direlokasi. Namun karena belum seluruh rumah terbangun, mereka mesti bersabar. Tempat relokasi berjarak kurang lebih dua kilometer dari lokasi bencana.

Setiap KK menempati satu unit rumah berukuran 36 m2. Rumah relokasi tersebut dibangun dengan dana patungan antara bank BUMN dan BUMD Pemkab Tegal. 

“Rumah diberikan cuma-cuma kepada warga. Status sertifikatnya hak guna agar tidak diperjualbelikan. Kami berupaya setelah 20 tahun baru jadi hak milik,” beber dia.

Selain meninjau rumah relokasi warga, Ganjar juga memberikan bantuan uang senilai Rp 260 juta dan droping air bersih sebanyak 10 tangki. Pada kesempatan itu, dia meminta para kepala daerah di Jateng memantau kondisi kebutuhan air bersih di masing-masing daerahnya. Sebab, ada 16 kabupaten yang kini mengalami kekeringan.

“Kita harapkan partisipasi kades, camat atau kepala daerah untuk memantau (kekeringan). Sehingga begitu terjadi kekurangan, lapor ke kita,” ucapnya.

Ganjar mengatakan, sebenarnya banyak CSR, baik dari swasta atau BUMD yang ingin menyumbang. Karena itu, dia meminta agar mereka bisa saling berkoordinasi dan konsolidasi, agar distribusi air bisa merata. Pemerintah juga selalu standby menyiapkan suplai air bersih.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait