Ganjar Tak Inginkan Tanam Serentak Simbolis

  • 16 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Sragen – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP tiba-tiba meminta seorang wartawan menanam pohon dalam kegiatan Kampanye Menanam Serentak di Kawasan Museum Sangiran, Kamis (16/11). 

Royan, wartawan vivanews.com berkenan mewakili wartawan menanam pohon jati. Ganjar pun mengarahkan Royan agar terlebih dahulu melepas polybag, kemudian memasang penyangga kayu di sebelah pohon dan menalikannya. Tak berapa lama, Royan pun selesai menanam.

Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan, berbagai kalangan memang dilibatkan dalam kampanye menanam serentak. Baik masyarakat, penyuluh, pelajar, pemerintah daerah, hingga wartawan.

“Bayangkan kalau kita menggerakkan masyarakat, kawan-kawan penyuluh, pelajar, ini akan meningkatkan kecintaan mereka kepada alam. Dan mereka riil. Saya nanam 10, ya 10,” katanya.

Ganjar mengaku tidak menginginkan penanaman secara simbolis. Sebab, kegiatan penanaman pohon yang hanya bersifat seremoni, seringkali tidak bisa dilihat hasilnya.

“Biasanya kita nanam hanya seremoni. Dekat-dekat dengan panggung. Setelah itu embuh (tidak tahu) . Tanaman ada di mana. Apakah dibawa, ditanam beneran atau dijual kan repot. Spiritnya ini mau kita upayakan terus menerus,” urainya.

Setelah dilakukan penanaman pohon, kata gubernur, perawatan pun harus diperhatikan. Dia meminta para penyuluh kehutanan untuk mendampingi masyarakat melakukan perawatan. Paling tidak, pohon yang baru ditanam membutuhkan waktu tiga tahun untuk diawasi.

Program menanam pohon, sambungnya, adalah bagian dari pembangunan berkelanjutan yang berorientasi lingkungan. Apabila dilakukan dengan konsisten, akan bisa menentukan nasib bangsa, bahkan dunia.

Sebagai informasi, jumlah pohon yang ditanam serentak pada kegiatan itu sebanyak 4.500 batang pohon.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait