Ganjar Minta Fajar Gantikan Jadi Irup

  • 15 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – “Assalamualaikum Pak Ganjar, nama saya Fajar Jaka Surya asli Petarukan Pemalang siswa baru di SMKN Jateng. Ngapuntene Pak, kemarin sebelum berangkat ke Semarang saya dapat pesan dari ibu, agar mengucapkan terimakasih langsung pada Pak Ganjar. Karena saya diterima sekolah di sini dan semuanya gratis. Seragam, tas, alat tulis, tempat tinggal dan makan semua gratis.

Kula nggih ngaturaken salam saking ibu kagem panjenengan, Pak. Nyuwun pangestune kagem ibu yang di rumah agar selalu diberi kesehatan dan kelancaran rizki. Ibu saya hanya buruh tenun di Pemalang dan harus merawat nenek, satu kakak yang sakit serta satu adik yang masih SMP. Semoga kelak ketika adik saya lulus SMP juga bisa melanjutkan di SMKN Jateng.”

Surat dari Fajar Jaka Surya tersebut dibacakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengawali sambutannya saat Upacara Peringatan Hari Jadi ke-69 Provinsi Jawa Tengah, yang diselenggarakan di Lapangan Pancasila (Simpanglima), Kamis (15/8/2019). Tak cukup membacakan surat, Fajar yang menjadi peserta upacara pun dipanggil ke atas mimbar.

Di luar dugaan, Ganjar memilih menghentikan sambutannya dan meminta Fajar untuk menjadi inspektur upacara.

Wes kana, gantekke aku dadi inspektur upacara ya. Terserah arep nganggo basa Inggris, Indonesia, apa Jawa (Ayo sana gantikkan saya menjadi inspektur upacara ya, terserah kamu mau pakai bahasa Inggris, Indonesia, atau Jawa),” pinta Ganjar kepada Fajar.

Fajar tak menyangka, dia menggantikan gubernur menjadi inspektur upacara. Ia pun menyanggupi, namun meminta menggunakan bahasa Indonesia karena takut grogi jika memakai bahasa Jawa. 

“Terima kasih Pak Ganjar saya telah diterima di SMKN Jateng yang tidak dipungut biaya sama sekali. Semoga sekolah seperti SMKN Jateng dapat dibangun lebih banyak agar anak-anak di Jateng tidak putus sekolah agar bisa mewujudkan cita-citanya,” harap Fajar.

Dia bersyukur dapat diterima di SMKN Jateng, dan berharap dapat membantu meringankan perekonomian keluarga. Apalagi ibu Fajar merupakan single parent.

“Ibu saya berprofesi sebagai buruh tenun, penghasilannya Rp23.000/minggu. Bapak saya sudah meninggal. Ibu harus menghidupi delapan anaknya. Dengan masuk SMK saya ingin bisa menjadi mekanik dan bisa membuka bengkel. Untuk itu saya harus bersekolah dengan semangat dan disiplin,” ungkap Fajar dihadapan seluruh peserta upacara.

Mendengar perkataan Fajar, Ganjar menyampaikan, pada 2020 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan meningkatkan anggaran Rp1,6 triliun pada sektor pendidikan. Anggaran tersebut diharapkan mampu menggratiskan biaya pendidikan bagi siswa miskin di Jawa Tengah.

“Saya berharap anggaran tersebut dapat membantu siswa tidak mampu untuk mendapatkan sekolah gratis. Kita akan dirikan 15 boarding school seperti SMK Jateng di seluruh Jawa Tengah.  Karena peningkatan kualitas pendidikan sesuai dengan program Presiden Joko Widodo tentang peningkatan SDM yang unggul,” tandas Ganjar. (Fh/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait