Ganjar Minta Bupati/ Wali Kota Perhatikan Guru Honorer

  • 24 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP melantik tiga pasangan bupati-wakil bupati terpilih periode 2018-2023, dan melantik Wakil Wali Kota Tegal Nursholeh menjadi Wali Kota Tegal sisa masa jabatan 2014-2019 di Gedung Gradhika Bakti Praja Semarang, Senin (24/9).

Tiga pasangan bupat-wakil bupati terpilih yang dilantik tersebut adalah Bupati Banyumas Achmad Husein dan wakilnya Sadewo Tri Lastiono, Bupati Temanggung Al Khadiq dan wakilnya Heri Ibnu Wibowo, serta Bupati Kudus Muhammad Tamzil dan wakilnya HM Hartopo.

Setelah melantik, Ganjar memberikan masing-masing kepala daerah PR-PR yang harus segera diselesaikan agar pembangunan di Jawa Tengah bisa berjalan dengan baik. Untuk Bupati Banyumas, dia meminta agar bisa lebih memrioritaskan pembangunan infrastruktur karena masih banyak masyarakat yang mengeluhkan buruknya infrastruktur di sana. Dia berharap masalah infrastruktur di Banyumas bisa terselesaikan dalam waktu tiga tahun.

Kepada Bupati Temanggung, Ganjar meminta lebih memperjuangkan petani tembakau di sana, khususnya memediasi petani dengan pabrik-pabrik rokok yang sering menimbulkan persoalan. Sementara itu, untuk Bupati Kudus, Ganjar menekankan pada penataan terhadap lahan subur, mengingat perkembangan industri di kabupaten tersebut lebih maju dibandingkan daerah lainnya. Selain itu, Bupati M Tamzil juga diminta untuk mengembangkan ekonomi kreatif dengan mengoptimalkan CSR-CSR bagi pelaku UMKM.

“Kalau Kudus sudah di atas rata rata, industrinya luar biasa. Saya titip tata ruangnya karena pasti akan digempur habis-habisan, khususnya lahan subur. Lahan untuk pangan di Kudus saya kira perlu di kontrol, ditata, kalau bisa pembangunan perumahannya, karena lahannya semakin sempit, ya ke atas,” katanya.

Sementara itu untuk Wali Kota Tegal Nursholeh mendapat tugas yang cukup berat dan besar. Yaitu, melakukan reformasi birokrasi setelah kejadian operasi tangkap tangan (OTT) Wali Kota Tegal terdahulu oleh KPK.

Selain tugas dan PR-PR khusus tersebut, gubernur juga meminta kepada seluruh bupati/ wali kota di Jawa Tengah untuk terus membuka pintu investasi di daerah masing-masing. Apalagi, saat ini Jawa Tengah menjadi idola bagi para investor yang ingin mengembangkan usahanya.

Meski demikian, dia mengingatkan agar para kepala daerah lebih menomorsatukan aspek lingkungan, karena masih banyak persoalan-persoalan dari turunan aspek lingkungan yang masih belum terselesaikan. Misalnya, gradasi tanah, kebakaran hutan, sumber air baku yang kurang, hingga persoalan sampah, di mana Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil sampah terbanyak setelah China.

Ditambahkan, untuk mendorong dukungan terhadap aspek lingkungan tersebut, penyusunan RPJMD harus bisa disinkronkan dan diharmonisasikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/ kota. Karenanya, dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah yang saat ini tengah disusun, diperlukan masukan-masukan dari kabupaten/ kota se-Jawa Tengah. Selain itu, dalam pengelolaan lingkungan diperlukan inovasi dan teknologi, sehingga dukungan para akademisi perguruan tinggi sangat diperlukan untuk menciptakan inovasi dan teknologi yang tepat guna.

“Mari kita dorong, kita atur, kita tata betul-betul. Sampah luar biasa banyaknya. China nomor satu kita lumayan nomor dua. Kita mesti dorong betul untuk dukungan aspek lingkungan ini agar lingkungan tertata dengan baik, keseimbangan dan daya dukungnya diatur, dan tata ruangnya terjaga,” ujarnya.

Di bidang kesehatan, mantan anggota DPR RI ini meminta bupati/ wali kota untuk terus mengiatkan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) agar kualitas kesehatan masyarakat Jawa Tengah bisa lebih ditingkatkan. Dia meminta setiap hari Jumat jajaran pemerintah kabupaten/ kota menggerakan olahraga pagi bersama-sama, dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih di tempat-tempat publik, seperti pasar, terminal, hingga sekolah.

Lebih lanjut, Ganjar juga menekankan para bupati/wali kota untuk meningkatkan taraf hidup para honorer dengan memberikan honor sesuai UMK masing-masing daerah. Sehingga, nantinya kualitas SDM para generasi penerus di Jawa Tengah bisa lebih baik lagi.

“Mari kita kasih UMK saja, kita hitung sesuai dengan UMK di tempat bapak-ibu kira-kira butuh duit berapa. Kalau tidak cukup bisa bertahap agar kualitas SDM kita bagus. Masa anak-anak kita pasrahkan kepada mereka yang mendidik anak kita dengan pendapatan yang kurang,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) oleh Ketua TP PKK sekaligus Dekranasda Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo. Mereka yang dilantik adalah Hj Erna Sulistyawati Achmad Husein (Ketua TP PKK/ Dekranasda Kabupaten Banyumas), Hj Denty Eka Widi Pratiwi Heri Ibnu Wibowo (Ketua TP PKK/ Dekranasda Kabupaten Temanggung), dan Hj Rina Budhy Ariani Muhammad Tamzil (Ketua TP PKK/ Dekranasda Kabupaten Kudus).

 

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait