Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Ganjar : Kritik Wartawan Jadi Vitamin
- 20 Dec
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, profesi jurnalis memiliki tugas untuk melakukan perubahan. Apalagi, di tengah disrupsi media, jurnalis harus mampu melakukan revitalisasi atau lompatan dengan tetap mengedepankan data yang aktual, sesuai fakta, dan akurat. Kritik dari jurnalis kepadanya pun dianggap sebagai vitamin.
“Silahkan kritis, itu menjadi vitamin bagi kami. Karena kekritisan teman-teman telah menyebabkan banyak penghargaan yang kami terima. Dan bagi kami, prestasi itu bukan tujuan, tetapi menjadi tradisi,” kata Ganjar saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI Jateng di Quest Hotel Semarang, Jumat (20/12/2019).
Ganjar juga mengingatkan, kritis dan nyinyir itu tipis. Dalam pengolahan bahasa, ia berharap ada kelembutan hati dan budi. Karena, kata-kata halus akan lebih sangat menyentuh ketimbang tulisan liar kemudian menyebar berkeliaran di medsos. Yang pada akhirnya tidak kredibel dan tidak bertanggung jawab dengan akun anonim.
“Nilai berbangsa dan bernegara harus dijaga, dirawat dalam sebuah tulisan. Semoga, UKW ini membentuk wartawan tangguh, wartawan beretika, bertanggungjawab dan mampu menulis dengan hati,” harapnya.
Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS menjelaskan, UKW akhir 2019 ini diikuti 24 peserta meliputi wartawan media cetak, online dan radio. Ia pun berharap, paska UKW, para wartawan harus lebih menjunjung tinggi etika.
“Kami mengapresiasi dukungan Pemprov, khususnya Pak Gubernur Ganjar Pranowo yang memberikan keberpihakan kepada wartawan melalui lomba untuk menguji kompetensi dan menghadiahi short course ke Singapura kepada wartawan berprestasi. Ke depan mungkin tidak hanya Singapura, di Queensland Australia, di sana ada lembaga jurnalistik yang bagus,” kata Amir Machmud.
Tim Komisi Kompetensi (TKK) PWI Pusat, Djoko Tetuko menambahkan, pada UKW di Jateng kali ini akan ditambah tiga materi uji, yakni kode etik jurnalistik, pedoman peliputan ramah anak dan pemberitaan media siber.
“Di PWI Pusat, sejak lima tahun terakhir, Pak Ganjar ini selalu menjadi bahan diskusi. Tentu apresiasi dari kami ketika Pak Ganjar makin peduli dengan teman-teman yang berprofesi sebagai jurnalis,” katanya. (Humas Jateng)