Ganjar Kepincut Nasi Goreng Pisang

  • 26 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Blora – Keberadaan ratusan stan pameran potensi komoditas pangan dan pertanian, dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia ke-38 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, tak disia-siakan Gubernur H Ganjar Pranowo SH MIP. Usai seremoni, Jumat (26/10), orang nomor satu di Jawa Tengah itu langsung menyambangi stan-stan yang berada di kawasan Alun-alun Kabupaten Blora itu.

Satu persatu stan dikunjungi. Ganjar pun dengan sabar melayani permintaan swafoto dari para penjaga stan maupun pengunjung.

Tak jarang, mantan anggota DPR RI ini mencicipi aneka olahan hasil pertanian yang disuguhkan. Salah satu makanan yang membuat pria berambut putih ini tertarik adalah nasi goreng pisang asal Sragen.

“Ini apa kok bentuknya seperti ini? Katanya nasi goreng,” tanya Ganjar kepada penunggu stan.

“Ini nasi goreng pisang pak, jadi ini pisang yang dibuat menjadi nasi goreng,” jawab penjaga stand itu.

Tanpa berpikir panjang, Ganjar langsung mencicipi nasi goreng pisang tersebut. Setelah merasakan, ia langsung mengacungkan jempolnya.

“Ini enak sekali, ini dari pisang ya, bukan dari nasi kan?” tanyanya.

Ganjar langsung meminta para pejabat yang hadir seperti Kepala Badan Ketahanan Panganan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi dan juga Bupati Blora, Djoko Nugroho serta masyarakat untuk mencicipinya.

“Ini kreatif. Hal-hal semacam ini harus dicontoh, bagaimana memanfaatkan potensi makanan lain sebagai pengganti nasi. Ini enak lho, mengenyangkan juga. Masyarakat harus bisa seperti ini, memanfaatkan semua bahan makanan lokal yang ada,” ujarnya bersemangat.

Menurut Teguh Sumarno Putro, pegawai di Dinas Ketahanan Pangan Sragen, nasi goreng pisang tersebut terbuat dari buah pisang yang masih mentah. Pisang dipilih yang sudah tua, kemudian dikukus dan diparut kasar.

“Kemudian digoreng menggunakan bumbu nasi goreng biasa,” kata dia.

Untuk rasanya, nasi goreng pisang itu sangat gurih, dan seperti layaknya nasi goreng. Nasi goreng pisang juga mengenyangkan dan dapat digunakan sebagai pengganti nasi.

“Semua jenis pisang bisa dibuat nasi goreng pisang ini, syaratnya masih mentah. Karena kalau sudah matang, kandungan gulanya muncul, jadi kurang sehat. Kalau masih mentah, kandungan gulanya rendah serta sari patinya masih banyak,” terang Teguh.

Ditambahkan, nasi goreng pisang tersebut sudah dikenalkan kepada masyarakat dan dijual. Respon masyarakat terhadap nasi goreng itu juga sangat baik.

“Sudah banyak dijual di Sragen, harganya Rp5.000 (per porsi) sudah bisa menikmati nasi goreng pisang ini,” tutupnya.

Penulis : Bw, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait