Ganjar Jadi “Model” Sandal Jepit Ukir

  • 26 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Jepara – Ukiran pada kayu dengan beragam motif kayu itu sudah biasa. Tapi melihat ukiran pada sandal jepit, terlihat beda. Terlebih jika yang menjadi modelnya Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP.

Sandal itu pula yang menarik perhatian Gubernur Ganjar saat mengunjungi pameran kreatif beragam produk kerajinan di Alun-alun II Jepara, Sabtu (26/8). Dia sempat kaget bercampur geli ketika melihat wajahnya yang tersenyum ceria terukir di sandal jepit yang terpajang di stand Sacaje Jepara.

Apik iki, kreatif. Sandal ukir piye gawene iki, berapa lama ngukirnya. Tuku-tuku, kanggo suvenir,” ujar gubernur sambil tertawa.

Sembari berbincang dengan perajin, gubernur melihat-lihat dan memilih beberapa pasang sandal berdesain unik itu. Gubernur kembali terbahak ketika membaca tulisan “Sandal Gubernur” juga terpahat di alas sandal jepit biru merek Swallow.

“Ini sandal menarik. Yang ini sandal antihilang. Usaha seperti ini perlu didukung. Kreatif karena barang yang tak disangka-sangka menjadi mempunyai nilai ekonomi,” katanya.

Tidak hanya wajah gubernur, yang tengah tersenyum ceria, sandal dengan desain unik ini juga mengukir logo Jateng Gayeng, serta bermacam tulisan nyeleneh seperti seperti “Colong Mati” dan “Bojoku Ketikung“.

Sementara itu perajin sandal ukir, Muhammad Nur Fawaid, warga Jalan Krajan, Desa Jambu Timur, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara itu, mengaku bisnis yang digelutinya sejak 2013 itu berawal dari iseng atau karena ketidaksengajaan.

“Saya sering keliru memakai sandal, juga sering hilang. Kemudian sandal saya corat-coret asal-asalan, tapi ternyata beberapa teman tertarik dan minta sandalnya diukir,” bebernya.

Karena coretan tangannya di alas sandal mendapat respon baik dari teman-temannya, pemuda jebolan pondok pesantren di Jepara ini menangkap peluang bisnis tersebut. Dengan dibantu dua rekannya, Nur Fawaid membuka bisnis sandal ukir dengan promosi melalui media sosial.

“Pesanan tidak hanya dari Jepara, tapi juga berbagai daerah di luar Jateng order lewat instagram. Kami sengaja memasarkannya melalui media sosial karena jangkauanya lebih luas,” jelasnya.

Untuk harga jual, Nur Fawaid mematok harga antara Rp 25 ribu hingga Rp 500 ribu per pasang tergantung tingkat kerumitan. Sepasang sandal jepit desain biasa atau standar dijual Rp 25 ribu, sedangkan untuk desain rumit seperti ukiran wajah bisa mencapai Rp 500 ribu.

Terkait omset, lanjut dia, bisa mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp 5 juta per bulan. Selain sandal jepit, Sacaje Jepara juga memproduksi aneka kerajinan tangan yang memadukan sandal menjadi jam dinding serta hiasan dinding lainnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait