Ganjar Ingin Panggung Kahanan Direduplikasi di Banyak Tempat

  • 22 May
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Gelaran pamungkas Panggung Kahanan #Mositifi Covid-19, berlangsung gayeng Jumat (22/5/2020) sore. Namun, format acara virtual ini mulai banyak diduplikasi di tempat lain.
Selain menampilkan seniman lokal seperti Jazz Ngisor Ringin, dan Paguyuban Lawak Semarang (PLS), musisi nasional seperti Dewa Budjana dan belasan artis lain juga turut serta. Ditutup dengan tausiah dari Gus Miftah, kegiatan tersebut berhasil mengumpulkan donasi bagi seniman lebih dari Rp400 juta.
Panggung Kahanan sendiri, merupakan ajang kreasi bagi seniman yang terdampak Covid-19. Sebagaimana diketahui, sejak wabah Corona melanda banyak acara kesenian yang urung digelar. Praktis kondisi ini menyebabkan banyak pelaku seni menganggur.
Melihat hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun berinisiasi memberikan panggung bagi seniman. Acara ini, digelar kali pertama pada Senin (4/5/2020), dan telah digelar selama sembilan kali.
“Panggung kahanan ingin memberikan ruang seniman berekspresi. Terima kasih atas bantuan kawan-kawan, seperti Mas Pri yang membantu sound system. Artis mereka mau tampil walau (kami) tidak bisa berikan banyak, tapi mereka dengan senang hati bermain,” ujarnya, sesat setelah acara pungkas, di lapangan bola basket kediaman dinasnya, Puri Gedeh.
Ganjar menyebut ada banyak pihak yang mendorong agar kegiatan itu dilanjutkan. Bahkan, konsep acara serupa mulai banyak diduplikasi di banyak tempat.
Ia juga ingin agar panggung-panggung kesenian di kabupaten atau kota di Jateng mencontoh konsep Panggung Kahanan. Yakni dengan memanfaatkan teknologi virtual dan menjaga protokol kesehatan.
“Di Solo bahkan sudah ada pelawak yang ingin membentuk panggung, maka ini saya izinkan untuk pakai fasilitas tempat pemprov. Mas Gibran (Rakabuming Raka) juga bikin hal serupa yang diberi nama Panglipur Ati,” tuturnya.
Ke depan, ia ingin kegiatan seperti ini tetap dilangsungkan. Namun, jarak sosial tetap harus diperhatikan.
Seorang pengisi acara Panggung Kahanan Teguh “Hoki”, menyambut baik acara itu. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan pelipur lara saat banyak acara kesenian ditiadakan karena Covid-19.
Ia berharap, ke depan makin banyak pihak yang menyelenggarakan acara dengan konsep virtual.
“Selain sebagai ajang berkreasi, Panggung Kahanan merupakan bentuk apresiasi nguwongke ketika pekerjaan tengah sepi,” ungkap jebolan ajang pencarian komedian Akademi Pelawak Indonesia (API) itu.
Menjelang maghrib, Gus Miftah memberikan wejangan lewat teknologi virtual. Ia menyoroti bagaimana silaturahmi lewat media digital, tidak mengurangi nilai dan makna persaudaraan.
“Silah itu artinya menyambung sementara Rahmi adalah kasih sayang. Lalu apakah boleh bersilaturahmi lewat virtual? Boleh, karena kita menghadapi era dimana orang bersin itu dijauhi. Dan lagi (Covid-19) belum ada obatnya. Maka manut (ikutilah) imbauan pemerintah,” harapnya.
Adapun, hingga pukul 15.25 donasi yang terkumpul melalui acara tersebut mencapai Rp 424.318.991. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait