Ganjar Ditantang Bangun Database Potensi Daerah

  • 10 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Tujuh pemuda utusan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) mendatangi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Rabu (10/10). Mereka menantang ayah satu anak tersebut untuk membangun database potensi di wilayahnya.

Tujuh pemuda tersebut terkumpul dalam tim Ekspedisi Jalur Darat 34 Gubernur. Mengawali start dari Aceh pada 7 September silam, mereka akan terus mengetuk satu per satu rumah gubernur seluruh Indonesia sampai 19 Januari 2019. Total perjalanan mereka 133 hari. Dan Ganjar Pranowo menjadi gubernur ke-15 yang mereka temui.

“Kita diutus pengurus APPSI, menyinergikan potensi yang dimiliki 34 provinsi agar terintegrasi secara digital. Bukan hanya perdagangan, tapi ada digitalisasi. Sehingga surplus defisit suplai demand bisa benar-benar terjadi,” beber Ketua Tim Ekspedisi, Kiagus Firdaus.

Dia memberi gambaran jika pertukaran data potensi antardaerah terjadi. Misalnya, di Jawa Tengah produksi kedelai cukup banyak, namun di Medan tidak ada. Atau di sini potensi perikanan cukup besar, tapi di Palembang kekurangan.

“Hal-hal ini bisa disinergikan dan nanti saling menopang jika ada data yang terintergrasi,” imbuh Agus.

Bangunan data tersebut, katanya, mendapat dukungan dari Bukalapak. Pilihan tersebut beralasan karena banyaknya potensi dagang dari UKM di setiap daerah.

“Target besarnya kita memiliki tabulasi, e-katalog data potensi sektoral di semua provinsi,” ujar Agus.

Mendapat tawaran tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung mengiyakan dan menunjuk beberapa dinas untuk langsung bergerak. Dinas Koperasi dan UKM misalnya, yang langsung dimintai data UKM potensial.

“Saya minta dalam satu minggu harus selesai,” tegasnya.

Namun di sisi lain, Ganjar meminta pada tujuh pemuda utusan APPSI tersebut untuk turut menyuarakan good government kepada seluruh gubernur yang disinggahi. Karena dengan spirit good government tersebut, data apapun yang dicitakan APPSI bakal terealisasi, juga bakal mengikis sikap korup.

“Memastikan data. Data kemiskinan, kontribusi pemerintah daerah apa? Arisan. Bangun big data. Kita bertukar data dan mengatasi masalah bersama. Target benar, capaian benar karena data. Selain data yang baik harus didukung sistem yang baik,” tandas mantan anggota DPR RI ini. (Prov Jateng)

Berita Terkait