Ganjar Berikan Bantuan 500 Ayam Kampung untuk Warga Temuroso

  • 20 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Demak – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP memberikan bantuan sebanyak 500 ekor ayam kampung unggul bersertifikat untuk warga Desa Temuroso, Kecamatan Guntur. Di samping ayam kampung unggul, diberikan pula pakan ayam konsentrat sebanyak 1.500 kg.

Bantuan itu didistribusikan saat Gubernur Ganjar Pranowo bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Al Hidayat, Rabu (18/10). Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan berupa ayam kampung sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat ekonomi lemah, melalui basis usaha peternakan. Selain untuk diternakkan, mereka juga bisa mengambil manfaat untuk meningkatkan gizi keluarga.

“Kalau satu keluarga, dikasih lima ekor ayam, ayamnya setiap hari bertelur, maka setiap anggota keluarga, katakan satu keluarga lima orang, setiap hari bisa makan satu telur. Itu gizinya cukup,” tuturnya.

Pemenuhan kebutuhan gizi, lanjut Ganjar, terutama bagi anak-anak, sangat penting. Gizi yang baik, akan sangat membantu tumbuh kembangnya.Sehingga, generasi penerus bangsa akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas.

“Anak-anak yang masih kecil, gizinya harus baik agar struktur organ tubuhnya baik, termasuk otak, dan dilahirkan jadi anak yang cerdas,” ujarnya.

Sebagai informasi, pada 2017 ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan ayam kampung unggul bersertifikat dengan pakannya, bagi keluarga miskin di 15 kabupaten yang kemiskinannya berzona merah. Antara lain, Demak, Kendal, Kabupaten Semarang, Batang, Jepara, Temanggung, Sragen, Wonogiri dan Pati. Setiap keluarga mendapat lima ekor ayam, yang terdiri dari empat betina dan satu ekor jantan. Ayam kampung dipilih karena sudah familiar dengan masyarakat desa, dan harganya pun lebih baik dari ayam ras.

Setelah dari Ponpes Al Hidayat, Gubernur Ganjar Pranowo menuju SMAN 1 Dempet. Di sekolah tersebut, Ganjar menyalurkan pentasyarufan zakat bagi 11 siswa SMA tidak mampu. Setiap anak mendapat bantuan Rp. 2.400.000 per tahun.

Kepada ratusan siswa SMA 1 Dempet, Ganjar memberikan pemahaman, negara harus hadir untuk siswa yang tidak mampu karena mereka juga mempunyai hak belajar. Negara pun sudah mengatur, kuota sebesar minimal 20 persen bagi siswa tidak mampu di setiap satuan pendidikan.

“Memang ada cita-cita yang mesti dikejar. Tapi selama kalian sekolah, ada kok pelajaran untuk membangun rasa kemanusiaan. tolong menolong, mesti adil, dan mesti melihat. Tadi ada yang dapat (zakat), ada yang tidak. Ora usah iri. Yang mampu bisa berbuat lebih banyak, yang kurang bisa dibantu,” pesannya.

 

Penulis : Rt, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto:  @humasjateng

 

 

 

Berita Terkait