Ganjar Apresiasi Pengembangan Trensains

  • 11 Oct
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP memberikan aspirasinya terhadap metode belajar yang memadukan kajian ilmu pengetahuan (sains) modern dengan ayat-ayat Al Quran dan Hadits yang diberi nama Pesantren Sains atau Trensains. Menurutnya inovasi dalam bidang pendidikan itu akan menciptakan SDM yang berkualitas tidak hanya dari segi akhlak, namun juga dari segi sains kealaman (natural science) dan teknologi.

“Kalau kita melihat Trensains ini mengambil kekhususan pemahaman Al Quran sains kealaman begitu kira-kira, dan ada interaksinya yang tentu menarik,” katanya saat memberikan sambutan pada Malam Amal Trensains “Semesta Bertasbih” Bersama Opick “Tombo Ati”, di Hotel Grasia Semarang, Selasa (10/10) malam.

Menurut Ganjar, metode yang mengintegrasikan Islam dengan sains tersebut akan melahirkan ulama-ulama yang memiliki spesialisasi di bidang sains, teknologi, dan dokter yang mempunyai basis Al Quran, kedalaman filosofis, dan keluhuran akhlak. Yang membanggakan, Trensains juga juga menerapkan bahasa Arab dan Inggris sebagai alat komunikasi, dan juga alat analisis dalam penalaran ayat-ayat Al Quran, sehingga setelah lulus nanti para santri memiliki kemampuan penguasaan dua bahasa asing.

Hal ini sejalan dengan keinginan gubernur yang berharap lulusan SMA/SMK dan sederajat di Jawa Tengah minimal menguasai satu bahasa asing agar memiliki daya saing tinggi saat berkompetisi dalam dunia internasional.

“Trensains mendorong anak-anak yang dipersiapkan dengan penguasaan bahasa. Ini top betul, ada bahasa Arabnya, ada bahasa Inggrisnya. Saya sih menyarankan kelak di kemudian hari ada bahasa bahasa Chinanya,” ujarnya.

Ganjar berharap metode yang diterapkan oleh Trensains bisa direplikasikan atau dibagikan kepada sekolah-sekolah lain. Dengan begitu akan tercipta lebih banyak lagi generasi muda yang berkualitas di bidang keilmuwan dan memiliki karakter yang kuat.

Pada kesempatan yang sama, Ganjar juga menyerahkan bantuan mobil operasional kepada Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazizmu) Jawa Tengah dari Bank Jateng Syariah. Dia berharap Lazismu dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah. Bagaimana pun pengentasan kemiskinan tidak akan bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan sumber dana dari APBN/APBD saja, melainkan butuh sumber dana lain, seperti dana zakat yang mempunyai potensi besar dalam mengurangi angka kemiskinan.

“Saya harap Lazismu bisa membantu pemerintah bersama dengan Baznas di dalam mengentaskan kemiskinan,” pungkasnya.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait