Ganjar Apresiasi Pembangunan PIB di Jateng

  • 03 Oct
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Pemerintah pusat berencana membuat Pasar Induk Beras (PIB) di Jawa Tengah. Pasalnya, provinsi ini merupakan penghasil padi yang besar, dengan kualitas yang bagus.

“Jateng saat ini juga menjadi pemasok gabah/ beras ke sebagian wilayah di Indonesia. Jateng juga memiliki sarana pascapanen yang memadai di sejumlah Kabupaten dan memiliki pelabuhan di Kota Semarang,” ujar Divisi Pengembangan Bisnis dan Industri Hulu Bulog, Djoni Nur Ashari mengatakan, saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP di Ruang Kerja Gubernur, Senin (1/10).

Ditambahkan, selain Jawa Tengah, Bulog juga memiliki rencana pembangunan PIB di daerah lain seperti Jawa Timur, Jawa Barat, NTB, Lampung dan Sumatera Selatan. Saat ini pilot project sedang dikerjakan di Pare-Pare Sulawesi Selatan di mana progress fisik mencapai 50 persen.

Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi rencana pembangunan PIB di Jawa Tengah. Menurutnya, keberadaan pasar induk akan memangkas rantai distribusi sehingga baik stok maupun harga beras bisa lebih dikendalikan. Namun, PIB mesti diisi oleh petani dari seluruh Jawa Tengah, baik petani langsung secara perorangan, kelompok tani (poktan), atau koperasi.

“Jadi ini momentum petani kalau petani punya kekuatan, punya koperasi, poktan yang bisa agresif begitu ya maka harganya bisa lebih kuat,” katanya.

Selain memperpendek rantai penjualan, terang Ganjar, keberadaan pasar induk dapat mengendalikan atau mengontrol harga. Dengan begitu inflasi bahan pangan gampang dicek.

“Selama ini kan ada delapan perantara. Untuk delapan itu semua ambil keuntungan dikit-dikit sampai delapan kali sehingga ujungnya mahal sekali. Sehingga ini bisa membawa keuntungan lebih pada petani karena jalurnya bisa dipangkas,” jelas mantan anggota DPR RI ini.

Selain itu, menurut Ganjar, PIB juga bisa digunakan untuk memantau pasokan beras, baik kualitas, jenis, harga dan sebagainya. Kontrol tersebut penting untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya fluktuasi harga, maupun isu kelangkaan beras di pasaran.

PIB yang akan dibangun tahun depan itu telah mendapat calon lokasi di Gudang Beras Bulog Tambakaji Ngaliyan Semarang. Lokasi itu memiliki enam unit gudang dengan luas tanah sekitar tiga hektare. Selain itu, memiliki parkir luas, dekat dengan Gudang Beras Bulog Randugarut, akses jalan Pantura yang lebar, dekat dengan Pelabuhan Kendal, Bandara Ahmad Yani serta jalan tol.

Rencananya PIB didesain tak hanya berupa deretan kios-kios. Tapi juga dilengkapi sarana-prasarana penunjang. Seperti gudang, jembatan timbang, balai lelang, mesin packing dan sarana pendukung lainnya.

“Kemarin dari Bulog sudah datang mereka merencanakan feasibility study dua bulan, langsung akan ditindaklanjuti, maka saya minta FS-nya dulu. Efektivitasnya mungkin awal tahun depan,” kata Ganjar.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, M Arif Sambodo, menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan terkait persiapan pembangunan PIB. Dari hasil rapat diketahui anggaran pembangunan PIB berasal dari pemerintah pusat.

“Jadi anggaran dari pusat, penyediaan lahan dan pengelolaan pasarnya dilakukan bersama kita dengan bulog,” katanya. (Humas Jateng)

Berita Terkait