Gagal Fokus Lari Malah Sibuk Selfie

  • 18 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Mungkid – Ajang Borobudur Marathon 2018 menjadi contoh suksesnya pengembangan sport tourism di Jawa Tengah. Terbukti, sebanyak 10.000 peserta mengikuti event itu dan membuat hotel-hotel dan homestay di kawasan Borobudur penuh.

Tak hanya olahraga, Borobudur Marathon yang dihelat Minggu (18/11) ini juga menawarkan konsep wisata. Pemandangan alami pedesaan dengan ikon Candi Borobudur membuat para peserta tertarik mengikuti event tersebut.

Sepanjang rute lari, para peserta dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah. Hamparan sawah dan ladang dengan background Candi Borobudur menjadikan peserta gagal fokus untuk terus berlari dan tergoda untuk berhenti sejenak sambik berswafoto.

Bahkan di beberapa titik, para peserta kompak berhenti dan saling bergantian untuk mengabadikan moment. Mereka tak segan berlaga layaknya model untuk mendapatkan gambar terbaik.

“Pemandangannya bagus banget, bikin lelah langsung hilang. Cuma yang kurang tukang fotonya, jadi selama lari sibuk selfie sendiri,” kata Rina Setyowati (35).

Rina mengaku sering mengikuti ajang lomba lari di seluruh Indonesia. Namun, hanya di Borobudur Marathon ini yang dirasa paling berkesan.

“Ini yang paling berkesan, pemandangannya bagus banget jadi gagal fokus untuk lari, malah sibuk selfie. Lebih banyak selfienya dibanding larinya,” pungkasnya.

Hal senada disampaikan Yunda, peserta lainnya. Dia mengaku tergoda untuk selfie sepanjang mengikuti ajang lomba lari tersebut.

“Kalau biasanya saya ikut lomba lari pemandangannya hanya gedung-gedung, sekarang melewati desa, sawah, hutan yang masih asri. Pokoknya ini keren banget,” terangnya.

Borobudur Marathon 2018 diikuti oleh 10.000 peserta. Tidak hanya dari Indonesia, ratusan peserta dari berbagai dunia juga antusias mengikuti event tersebut.

Gubernur Jawa Tengah, H Ganjar Pranowo SH MIP juga ikut menjadi peserta. Masuk dalam kategori half marathon 10 K, Ganjar didampingi istri tercinta, Siti Atikoh dan ditemani Sekda Jateng Sri Puryono, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Urip Sihabuddin, serta Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An, begitu semangat menaklukan rute.

“Pemandangannya bagus dan membuat para peserta semakin semangat. Meskipun mereka lelah, namun tetap berlari dan semangat selfie. Mereka bahagia dan lupa hutang,” canda Ganjar.

Borobudur Marathon 2018 diikuti oleh 10.000 peserta. Mereka terbagi dalam tiga kategori race, yakni Marathon 42 Km, half marathon 21 Km dan 10 K.
Tidak hanya dari Indonesia, para peserta Borobudur Marathon 2018 juga diikuti oleh warga negara asing. Ratusan pelari dari 28 negara hadir mengikuti kegiatan itu.

Penulis : Bw, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait