Fasilitas Minim, SLB Yaspenlub Terpaksa Tolak Siswa

  • 15 May
  • Prov Jateng
  • No Comments

Demak – Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo melakukan peninjauan ke SLB-B dan SLB-C Yaspenlub Kabupaten Demak, Senin (15/5). Satu-satunya SLB yang ada di Kota Wali inimengundang perhatian gubernur karena setiap tahunnya selalu melakukan penolakan terhadap calon peserta didik.

Kepala SLB Yaspenlub Suwoto menyampaikan, setiap tahun pihaknya terpaksa melakukan penolakan terhadap 10-15 calon peserta didik. Sebab, fasilitas yang dimiliki pihak sekolah masih kurang. Jika dipaksakan untuk menerima semua calon peserta didik dikhawatirkan proses belajar mengajar tidak optimal.

“Dalam satu tahun ajaran ada 10-15 peserta didik yang tidak diterima karena fasilitasnya kurang. Makanya kami mohon bantuan karena di Demak belum ada SLB negeri dan ini satu-satunya SLB yang ada,” katanya.

Suwoto berharap sekolah yang dikelolanya dapat menerima bantuan dari pemerintah agar nantinya bisa lebih banyak memfasilitasi anak-anak tuna rungu dan tuna grahita yang ada di Demak dan sekitarnya.

Terkait bantuan sarana pendidikan, Gubernur Ganjar mengatakan pendanaan SLB swasta hanya bisa dilakukan oleh yayasan. Namun untuk membantu sekolah swasta yang minim fasilitas ada satu cara, yaitu mengubah status sekolah tersebut menjadi negeri.

Menurutnya menjadikan SLB tersebut menjadi negeri tidak terlalu sulit. Terlebih, Kabupaten Demak sangat membutuhkan SLB negeri agar bisa memberikan layanan pendidikan pada semua ketunaan, mulai dari tuna netra (A), tuna rungu (B), tuna grahita (C), tuna daksa (D), tuna laras (E), dan autisme (F).

“Bisa saja kalau nanti memang perlu dinegerikan agar memfasilitasi mereka. Tidak sulit sebenarnya, tinggal nanti berhubungan dengan dinas terkait biar diproses,” ujar Ganjar.

Dari tinjauan yang dilakukan, kondisi ruang kelas di sekolah tersebut memang membutuhkan tambahan fasilitas karena hanya mampu menampung sedikitnya 10 siswa per ruang kelas. Karenanya, jika nanti pihak sekolah ingin dinegerikan maka pendanaan fasilitas akan lebih mudah dilakukan.

Dalam tinjauan tersebut, Ganjar yang didampingi oleh Bupati Demak M Natsir juga melihat karya-karya para siswa. Di antaranya, batik tulis dan ciprat, serta kerajinan tangan lainnya. Siswa sekolah itu juga dibekali dengan beberapa keterampilan, seperti pangkas rambut, kesenian rebana dan membuat ikan pindang. Keterampilan membuat ikan pindang ini diajarkan oleh salah satu wali murid agar mereka bisa langsung bekerja setelah lulus nanti.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait