Dukung Sub PIN Polio, MUI Jateng: Ikhtiar Jaga Kesehatan 

  • 12 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

SEMARANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mendukung Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) guna mencegah penyebaran polio. Kegiatan yang digelar serentak pada 15 Januari dan 19 Februari 2024 itu, dianggap sebagai ikhtiar, untuk mencegah penyakit dan berfaedah bagi kesehatan umat.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Umum MUI Jateng KH Muhyiddin saat sosialisasi Sub PIN polio, secara daring melalui Zoom, Kamis (11/1/2024) sore. Menurutnya, MUI, telah banyak mengeluarkan fatwa terkait imunisasi, baik tentang polio atau imunisasi meningitis.

Dalam catatannya, ada 11 fatwa khusus terkait imunisasi. Sementara, khusus untuk fatwa imunisasi polio terdapat dua fatwa. Yakni, pada tahun 2002 tentang vaksin polio khusus, dan 2005 tentang vaksin polio oral.

“MUI mendukung imunisasi, bahwa program imunisasi karena dua hal. Pertama, karena perintah yang baik dan tidak bertentangan dengan ajaran agama, dan imunisasi secara real dibutuhkan umat, bahwa kebijakan pemerintah disesuaikan dengan kemaslahatan umat,” tutur Muhyiddin.

Ia menjelaskan, dalam perspektif Islam, imunisasi sebagai ikhtiar untuk mencegah penyakit. Praktiknya, umat Islam diminta untuk berobat jika sakit, dan melakukan upaya preventif sebelum sakit.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar menjelaskan, Sub PIN polio di Jawa Tengah diselenggarakan untuk mencegah outbreak atau meluasnya penyakit polio. Hal tersebut juga terkait dengan ditemukannya kasus seorang anak yang terjangkit polio di Kabupaten Klaten.

Menurutnya, kasus polio di Jateng telah hilang sejak 2014 lalu. Namun, kali ini kasus tersebut muncul kembali. Diduga, satu kasus polio yang terjadi di Klaten, muncul setelah anak tersebut berkunjung ke wilayah Jawa Timur, kemudian menunjukkan gejala penyakit polio, dan dinyatakan positif berdasar pemeriksaan medis.

Selanjutnya, Dinkes Jateng bersama Kemenkes RI melakukan langkah pemeriksaan di lingkungan sekitar rumah anak tersebut.

“Harapannya, tidak terjadi penularan polio karena kontaminasi virus,” bebernya, kepada para peserta sosialisasi daring yang terdiri dari TP PKK dan DKK se-Jateng.

Sebagai langkah preventif, imbuh Yunita, Dinkes Jateng bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota akan menyelenggarakan Sub PIN polio. Kegiatan serentak itu dilakukan dua putaran, putaran pertama 15 Januari 2024, dan putaran kedua 19 Februari 2024.

Ia menjelaskan, vaksin Sub PIN Polio akan diberikan melalui oral (mulut) dengan menggunakan jenis vaksin noval Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2). Sub PIN Polio menyasar sekitar 3,9 juta anak-anak umur 0-7 di Jawa Tengah. Diharapkan, kegiatan tersebut mencapai tingkat partisipasi hingga 95 persen. Hal tersebut bertujuan untuk membentuk imunitas anak-anak usia tersebut, agar tidak terjangkit penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan itu.

Yunita menekankan, imunisasi pada Sub PIN polio dilakukan gratis. Orang tua anak cukup membawa anaknya ke Puskesmas, Posyandu, TK/ PAUD/SD/MI, dan pos imunisasi lainnya. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

 

 

Berita Terkait