Dorong Pengusaha Perempuan Jateng Nasabah PNM Naik Kelas, Nana Pesankan Disiplin, Jujur, dan Kerja Keras

  • 29 Jan
  • bidang ikp
  • No Comments

MAGELANG – Selepas menyapa pedagang Pasar Blabak, Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyapa 2.700 nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM). Kegiatan itu berlangsung di Stadion Gemilang, Kabupaten Magelang, Senin, 29 Januari 2024.

Ribuan nasabah tersebut merupakan perempuan pelaku usaha UMKM yang tergabung dalam program Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar).

Penjabat Gubernur Nana Sudjana menyampaikan, pengusaha perempuan di Jateng yang menjadi nasabah aktif PNM tercatat sebanyak 1,9 juta orang. Khusus di Kabupaten Magelang, total mencapai 64 ribu orang nasabah aktif, dengan rata-rata pembiayaan mulai Rp4 jutaan dengan cicilan Rp100 ribu per pekan.

Ditambahkan, bantuan akses permodalan dari PNM merupakan stimulan yang diberikan oleh pemerintah untuk menaikkan kelas pelaku UMKM, khususnya pengusaha perempuan. Permodalan itu juga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Pelaku UMKM di Magelang sudah banyak yang mengikuti PNM sejak 2016. Sekarang lebih dipermudah dengan adanya kerja sama PNM dengan BRI,” kata Nana, seusai mendampingi kunjungan kerja Presiden di Kabupaten Magelang.

Dia menjelaskan, ada penekanan yang diberikan kepada para pengusaha untuk dapat meningkatkan usahanya atau naik kelas. Di antaranya adalah kedisiplinan, kejujuran, dan kerja keras.

Presiden Jokowi mengatakan, kegiatan yang dilakukan pada siang itu adalah pertemuan yang pertama, setelah empat tahun absen bertemu dan menyapa nasabah PNM. Terakhir, ia bertemu dan memberikan semangat pada 2019.

“Saya melihat semangatnya tadi. Masih semangat 45. Saya senang karena pada tahun 2015 (saat PNM pertama diluncurkan) penyaluran pembiayaan sekitar Rp800 miliar untuk 400 ribuan nasabah. Sekarang yang aktif (se-Indonesia) sudah 15,2 juta nasabah dengan total Rp237 triliun sudah disalurkan kepada nasabah,” katanya.

Menurut Jokowi, kunci sukses seorang pengusaha adalah kedisiplinan dan kerja keras. Nasabah PNM dinilai memiliki kedisiplinan dan kerja keras yang sangat tinggi. Kedisiplinan itu dilihat dari hampir 100 persen nasabah PNM tertib dalam membayar cicilan.

“Di sini hanya 0,5 persen yang tidak bisa mengembalikan. Kuncinya ya disiplin itu, lalu kerja keras. Tidak ada (pengusaha) kalau tidak disiplin bisa naik kelas. Tidak kerja keras juga tidak mungkin bisa meningkatan jumlah pinjaman,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Eddy Sulistiyo Bramiyanto, mengatakan, jumlah UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Jateng pada tahun 2023 sebanyak 187.746 unit. Dari ratusan UMKM itu, jumlah omzetnya mencapai Rp69,38 triliun, dan aset sebesar Rp39,22 triliun. Sementara tenaga kerja yang diserap pada sektor UMKM sebanyak 1.352.116 orang.

Terkait akses pembiayaan atau modal usaha, sepanjang 2023 telah dilakukan peningkatan akses pembiayaan bagi 925 UMKM. Peningkatan itu melalui kegiatan literasi keuangan maupun kegiatan digitalisasi keuangan.

Adapun untuk realisasi KUR, sampai 23 Januari 2024 telah terealisasi sebesar Rp279,4 triliun bagi 8,7 juta unit usaha. Jumlah tersebut terbagi atas KUR bagi usaha supermikro, KUR bagi usaha mikro, KUR bagi usaha kecil, dan KUR bagi TKI. (Humas Jateng)*ul

Berita Terkait