Dorong Investasi, Jateng Luncurkan SIAP dan “Keris” Jateng

  • 23 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

Surakarta – Realisasi investasi yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karenanya, berbagai fasilitasi dan kemudahan pelayanan investasi disediakan guna menarik pengusaha dari dalam maupun luar negeri menanamkan modalnya di Jateng.

“Semua potensi investasi akan ditawarkan oleh bupati dan wali kota yang hadir di sini. Para bupati/ wali kota akan menjelaskan secara langsung terkait peluang investasi yang diminati kepada bapak/ ibu calon investor,” ujar Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP pada pembukaan Central Java Investment Busines Forum (CJIBF) di Paragon Hotel, Surakarta, Kamis (23/11).

Selain menarik investor menanamkan modalnya di Jateng, kata dia, pemprov juga akan menawarkan sejumlah aset yang belum berkembang secara maksimal. Antara lain, BUMN (Perhutani), BUMD (PD Citra Mandiri), dan Universitas Diponegoro Semarang.

“Oleh karenanya, kami memerlukan partisipasi dari bapak/ ibu calon investor. Apalagi tahun ini kita punya target investasi meningkat 51,36% dari target tahun sebelumnya, yakni dari Rp 27,55 triliun menjadi Rp 41,7 triliun,” terang Sekda.

Pemprov optimistis mampu memenuhi target tersebut, karena memiliki potensi dan sekaligus punya komitmen kuat untuk mendorong peningkatan investasi melalui kebijakan proinvestasi. Salah satunya melalui pembentukan Sistem Informasi Aplikasi Perizinan (SIAP) Jawa Tengah, dalam rangka memberikan kemudahan layanan perizinan dan informasi peluang investasi secara online.

Selain itu juga melalui pembentukan koridor perdagangan, investasi dan pariwisata (Keris) Jawa Tengah, sebagai pusat informasi dan promosi yang terintegrasi untuk investasi, perdagangan dan pariwisata Jawa Tengah. Dengan adanya SIAP Jateng dan Keris Jateng, Jawa Tengah akan makin menarik bagi investor.

“Saya nderek titip pesan kepada bupati dan wali kota, agar dapat betul-betul berpartisipasi secara aktif saat one on one meeting dengan calon investor,” pintanya.

Karenanya, imbuh Sri Puryono, berbagai fasilitasi dan kemudahan dalam hal pelaksanaan administrasi dan teknis terus ditingkatkan supaya investasi di Jawa Tengah dapat terus berkembang. Realisasi investasi yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jateng, Dr Prasetyo Aribowo menjelaskan, CJIBF merupakan kegiatan promosi investasi yang rutin dilaksanakan Pemprov Jateng. Kegiatan tahunan ini untuk memromosikan peluang investasi di Jawa Tengah kepada para calon investor potensial baik dalam maupun luar negeri.

CJIBF tahun 2016, lanjut dia, dilaksanakan di Jakarta dengan hasil 72 project dengan total nilai investasi Rp 18,2 triliun tersebar di 29 kabupaten dan kota dari 72 project. Sedangkan CJIBF 2017 ditawarkan sebanyak 121 project investasi dengan nilai sekitar Rp 20 triliun dan tersebar di seluruh daerah di Jawa Tengah.

“Dalam kesempatan ini, juga dilakukan peresmian Keris Jawa Tengah. Program ini merupakan sinergi antara Bank Indonesia dengan pemprov, pemkab, dan pemkot ini akan menjadi platform integral dalam rangka promosi investasi perdagangan dan pariwisata,” terangnya.

Selain itu juga pembukaan pameran potensi investasi kabupaten dan kota se-Jawa Tengah yang dikemas dalam Central Java Businesz Expo (CJBE), dengan peserta kurang lebih 300 orang terdiri dari bupati dan walikota serta 118 calon investor termasuk calon investor dari tujuh negara tetangga.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait