Donasi Pembangunan Pesantren Pertama di Amerika Tembus Rp1 M

  • 21 Aug
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Nusantara Foundation bekerja sama dengan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) menggelar Salawat dan Konser Amal ‘Satu Hati’ untuk Pembangunan Pesantren Pertama di Amerika Serikat. Kegiatan itu berlangsung di Conventional Hall MAJT Semarang, Senin (20/8) malam.

Konser yang menghadirkan Melly Goeslaw dan Sabyan Gambus tersebut berlangsung meriah dan dipadati ribuan penonton. Bahkan total jumlah donasi yang berhasil dikumpul menembus angka Rp1 miliar.

Presiden Nusantara Foundation yang juga Imam Besar Masjid di New York Amerika Serikat Shamsi Ali berterima kasih atas antusiasme warga muslim Jawa Tengah, khususnya Semarang, yang mendonasikan sebagian rezeki mereka untuk pembangunan pesantren yang rencananya dinamakan Nur Inka Nusantara Madani.

Menurutnya pesantren ini merupakan amanah bangsa dan negara Indonesia untuk Islam yang sesungguhnya dan banyak diimpikan oleh masyarakat dunia. Yaitu Islam yang berkarakter nusantara yang ramah, sopan dan santun, serta bisa mengedepankan dialog di atas konflik. Pasalnya, saat ini dunia barat salah memahami Islam. Stigma mereka Islam identik dengan terorisme, kekerasan, antidemokrasi, dan anti-HAM. Sehingga muncul Islamophobia dikalangan dunia barat.

“Islam sekarang ini begitu salah dipahami oleh dunia barat. Ada stigma yang mengatakan bahwa seolah islam ini terorisme, kekerasan anti demokrasi, anti-HAM. Maka ini masanya indonesia berada di garda terdepan untuk menampik semua itu dengan aksi nyata. Salah satunya mendirikan pondok pesantren yang betul-betul merepresentasi Islam yang rahmatan lil alamin,” katanya.

Shamsi Ali menyampaikan dengan perolehan donasi yang signifikan ini sudah cukup untuk memulai tahap pertama, yakni merenovasi gedung yang sudah ada dan memulai kegiatan pesantren. Sementara untuk tahap kedua yaitu pembangunan gedung yang rencananya akan bernuansa nusantara masih memerlukan dana yang cukup besar.

Secara keseluruhan pesantren yang ditargetkan rampung tiga sampai lima tahun mendatang membutuhkan dana sebesar 10 juta dolar AS. Sehingga, setelah Jawa Tengah, pihaknya merencanakan untuk menggelar donasi di Gorontaro pada Desember mendatang.

“Tapi sebelum Gorontaro mudah-mudahan kita bisa ke Kalbar atau juga ke Sumatera Barat. Karena ini juga sosialisasi kepada sesama bangsa kita untuk mengatakan bahwa setiap kali ada project Islam yang menglobal kok harus Timur Tengah yang terus muncul. Masanya Indonesia dong negara dengan penduduk muslim terbesar di seluruh dunia,” ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP yang turut hadir dalam konser amal itu juga mengapresiasi antusiasme masyarakat muslim Jawa Tengah, untuk mendonasikan uangnya dalam membantu pembangunan pesantren pertama di Amerika Serikat. Menurutnya, hal itu khas masyarakat Jawa Tengah yang selalu bergotong royong dalam membantu sesama.

Dia yakin donasi yang dikumpulkan bisa jauh lebih besar lagi jika ada bantuan dari masyarakat untuk memviralkan kegiatan tersebut melalui media sosial, dan penggalangan dana di keramaian masyarakat.

“Masyarakat Jateng luar biasa, kegiatan amal yang khas Jawa Tengah, malu-malu sedikit tapi mereka sangat antusias membantu. Dugaan saya Insya Allah akan tembus lagi dari Rp1 miliar, nanti kalau banyak orang yang bercerita dan ada tim yang bisa membantu melalui medsos, melalui crowdfunding, dugaan saya bisa lebih,” tuturnya.

Ganjar juga mengatakan apa yang dilakukan oleh Shamsi Ali merupakan visi dari gerakan Islam yang lebih moderat dan berkarakterkan nusantara. Sehingga bisa menjelaskan Islam yang sebenarnya dan bisa menghilangkan Islamophobia. Dia menilai Shamsi Ali adalah duta besar yang mampu menjelaskan Islam yang rahmatan lil alamin di mata dunia internasional.

“Pak Shamsi Ali ini mesti menjadi duta besar untuk bicara islam di dunia internasional, bahwa seperti inilah kita. Dan mereka melakukan dengan riang gembira, tidak ekstrem, tidak menyalah-nyalahkan, dan tidak menganggap dirinya benar. Tapi islam sebagai rahmatan lil alamin ditunjukan,” katanya.

Senada dengan Ganjar, Ketua MAJT Noor Achmad menilai Islam yang dikembangkan Shamsi Ali di Amerika merupakan Islam yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Dia yakin pembangunan pesantren tersebut akan mendapat dukungan penuh dari masyarakat Indonesia.

Penulis : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait