Dilengkapi Menara, Masjid Agung Jawa Tengah di Magelang Sajikan Pemandangan Candi Borobudur

  • 19 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

MAGELANG – Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang segera diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Oktober 2024 mendatang.

 

“MAJT ini akan menjadi magnet (wisata) baru, insyaallah akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Oktober 2024,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, saat meninjau proges pembangunan MAJT di Kabupaten Magelang, Kamis (19/9/2024).

 

Ditambahkan, MAJT An-Nuur merupakan salah satu kontribusi Pemerintah Provinsi Jateng, dalam meningkatkan daya tarik wisatawan dan mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

 

Dalam tinjauannya, Luhut dan Sumarno berkeliling dari bagian halaman hingga ruang utama masjid. Proyeksinya, masjid itu mampu menampung sekitar 8.000 orang jemaah. Saat ini progresnya sudah selesai 100 persen.

 

Sumarno membeberkan, masjid yang berlokasi di Jalan Raya Soekarno Hatta, Kecamatan Mungkid itu, berdiri di atas lahan milik Pemkab Magelang seluas 1,9 hektare, dan milik Pemprov Jateng seluas 3,2 hektare. Pembangunan fisiknya menghabiskan dana sekitar Rp117 miliar, belum termasuk biaya desain.

 

Tak hanya menyediakan sarana prasarana masjid, terangnya, MAJT punya fasilitas potensial menarik bagi wisatawan berupa tower atau menara. Masyarakat dapat melihat pemandangan Candi Borobudur dari atas menara.

 

“Mudah-mudahan ini juga menjadi daya tarik orang datang ke sini (MAJT Magelang) untuk melihat view Candi Borobudur. Harapannya, masyarakat bisa naik dan melihat view Borobudur,” ujar sekda.

 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, MAJT An-Nuur Kabupaten Magelang dapat menjadi destinasi wisata religi, bagi umat muslim yang berkunjung ke Magelang dan sekitarnya.

 

Sementara itu, terkait Masjid Agung An-Nuur Magelang yang lama, akan dialihfungsikan untuk perpustakaan. Sebab, bangunan tersebut mempunyai nilai sejarah, sehingga keberadaannya tetap dipertahankan. (Humas Jateng)*ul

 

Berita Terkait