Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Dikarantina di BPSDMD Jateng, 57 Orang Pekerja Migran Asal Malaysia Nonreaktif
- 18 May
- ikp
- No Comments

SEMARANG – Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jawa Tengah, menampung 57 orang pekerja migran yang datang dari Malaysia. Mereka baru tiba di tanah air pada Senin (18/9/2020) pagi pukul 09.00 dan langsung dikarantina.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau langsung mereka di BPSDMD, di Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Senin sore. Ia menyebut, fasilitas tersebut disediakan Pemprov Jateng untuk melakukan cegah dini terhadap penularan Covid-19.
Ditambahkan, BPSDMD telah mempersiapkan empat blok untuk keperluan karantina. Empat blok itu adalah blok Sumbing, Merapi, Muria, dan Sindoro. Total kapasitas yang ada adalah 781 orang.
Blok Sumbing berkapasitas 248 orang dengan 96 kamar, blok Muria kapasitas 76 orang dengan 38 kamar. Blok Merapi kapasitas 100 orang dengan 50 kamar dan Blok Sindoro ada 155 kamar berkapasitas 357 orang.
“Fasilitas dari provinsi kita siapkan untuk karantina. Kemudian bisa dijemput oleh pemerintah kabupaten dan kota masing-masing. Rerata tadi saya tanya dari wilayah Pati. Kita sudah tes dan hasilnya nonreaktif,” ujar Ganjar.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Probowo. Menurutnya, dari 57 orang pekerja migran, sebanyak 54 orang di antaranya berasal dari Jateng, dan tiga orang dari Jawa Timur. Semuanya telah menjalani rapid test, dan hasilnya nonreaktif.
Ia menyebut, langkah tes tersebut dilakukan untuk memastikan kesehatan pekerja migran tersebut. Sebelumnya, saat perjalanan dari Malaysia, mereka sudah melakukan pemeriksaan, termasuk rapid test di bandara.
“Kita melakukan rapid test dan mengeluarkan sertifikat kelengkapan, sebagai surat jalan mereka. Nah, kita dari Pemprov melakukan karantina di Kampus BPSDMD Srondol untuk kemudian di jemput oleh pemerintah dari daerah masing-masing. Saat ini mereka sehat semua dan rapid tes-nya nonreaktif,” ungkapnya.
Sesuai data awal yang diperoleh Pemprov Jateng, rencananya masih ada pekerja migran yang datang. Total ada sekitar 750 orang pekerja migran asal Jawa Tengah di luar negeri. Besok (Selasa 19/5/2020) rencananya ada 123 orang pekerja migran yang akan diterbangkan menuju tanah air dengan tujuan Jateng.
Namun demikian, dari ratusan pekerja yang akan datang terlebih dahulu akan melewati screening di bandara maupun oleh petugas kesehatan setempat. Jumlah tersebut masih mungkin berkurang, bila ada pembatalan perjalanan dari pelaku perjalanan bersangkutan. Seperti yang terjadi kemarin, dari 180 orang pekerja migran yang rencananya datang, hanya 57 orang yang lolos.
“Ini semuanya sehat, maka dari itu dikarantina di kampus Sumbing. Kalau kemudian dalam tes itu reaktif dan menunjukan gejala ringan, maka akan diisolasi di kampus Muria. Kalau ada yang reaktif dan menunjukan gejala berat akan dirawat di rumah sakit,” imbuhnya.
Terkait penjemputan dari pemerintah kabupaten atau kota, Yulianto menjelaskan bisa dilakukan segera, karena 57 orang tersebut dinyatakan sehat.
“Malam ini juga bisa (dilakukan penjemputan). Rencananya dari Kendal yang sudah akan lakukan penjemputan,” jelas Yulianto.
Sementara itu, seorang pekerja migran asal Kendal Saiful merasa senang pulang ke Jawa Tengah. Lantaran selama dua bulan ia mengaku sudah tidak bekerja. Ia sendiri bekerja sebagai buruh proyek bangunan selama merantau di Malaysia.
“Ya perasaannya senang tapi sedih. Wong kita di sana sudah tidak bekerja. Tapi ya itu tidak bisa memberi uang banyak untuk keluarga di kampung halaman,” ungkap warga Weleri Kendal itu. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)
