Didampingi Diskominfo Jateng, Para Emak di Panusupan Berhasil Bikin 11 Kudapan Berbahan Lokal

  • 26 May
  • bidang ikp
  • No Comments

PURBALINGGA –  Pelatihan UKM di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang yang diinisiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah berbuah manis. Dari  sumber daya alam lokal seperti kelapa, salak, gula aren, dan pisang yang melimpah, diolah menjadi aneka kudapan yang memiliki nilai jual tinggi.
Pelatihan yang digelar selama lima hari dari 22-26 Mei 2023, adalah bagian dari program Satu OPD, Satu Desa Dampingan. Program yang digagas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu, bertujuan mengentaskan warga dari jurang kemiskinan.
Seorang peserta pelatihan Elly Purnigi mengatakan, produk alam di desanya sangat melimpah, mulai dari gula aren, pisang, kelapa, serta salak. Namun, belum memiliki nilai jual tambah, bahkan harganya cenderung anjlok jika panen raya.
“Seperti kelapa, sekarang itu dijual sekitar Rp1.200 (per butir). Nah kita diajari bikin biskuit kelapa, harganya ya sudah pasti lebih tinggi, di atas Rp5.000 lah,” ujarnya.
Elly bersyukur memperoleh keterampilan pembuatan aneka ragam kudapan. Dia pun bersemangat membuat aneka penganan, untuk ikut dijual di warung kecil miliknya.
Bersama Kelompok Usaha Bersama (KUB) Srikandi yang baru terbentuk, Elly berharap bisa menaikkan taraf ekonomi keluarga. Kelompok itu terdiri dari 30 orang perempuan dari keluarga tidak mampu.
“Setelah ini mau bikin resep-resep yang sudah diajarkan,” imbuh Elly.
Kepala Bidang Statistik Diskominfo Jateng Hita Yoga Pratyaksa mengatakan, setelah ibu-ibu mendapatkan pelatihan, mereka diharap tak henti belajar. Terkait penjualan kudapan, diharapkan bisa memanfaatkan platform daring, dengan akses internet yang dibantu oleh Diskominfo Jateng.
“Kita telah sampaikan, agar bisa memberdayakan remaja-remaja untuk memanfaatkan koneksi internet yang sudah difasilitasi. Misal, untuk daftar pelatihan di Dinas Koperasi, atau membuat web untuk promo potensi wisata dan produk yang dihasilkan oleh ibu-ibu,” paparnya.
Hita mengatakan, pelatihan itu menggandeng Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah serta Brayan Food. Sinergi tersebut dilaksanakan sesuai arahan Ganjar Pranowo, agar penanganan kemiskinan dilakukan keroyokan.
Founder Brayan Food Bangun Wismo mengaku salut dengan semangat perempuan-perempuan dari Panusupan. Dia berharap, produk boga yang telah dihasilkan, dapat bersinergi dengan pariwisata di desa tersebut.
“Tadi juga kami arahkan (berjualan) pada inkubator lokal Tuka-tuku Purbalingga. Nantinya, juga akan dipamerkan di Festival Gunung Slamet pada bulan Juni atau Juli ini,” ucapnya.
Adapun, produk olahan yang dihasilkan dari hasil pelatihan di antaranya gula semut, minyak kelapa, serundeng, pisang gulung, pisang taro, biskuit kelapa, manisan salak, dodol salak, mangleng singkong, gula jahe semut, dan sirup jahe.
Setelah kegiatan tersebut, ibu-ibu yang telah dilatih  diharapkan tetap belajar. Hal itu didukung dengan program dari Dinkop UKM Jateng yang menyediakan berbagai pelatihan mulai dari kerajinan, boga hingga manajemen usaha.
Selain itu, mereka juga diajak berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Purbalingga serta Dinas Kesehatan Purbalingga, guna memfasilitasi izin edar dan izin halal. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait