Dialogis dan Prinsip Konstitusionalisme Cara Terbaik Kelola Keragaman

  • 09 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Surakarta – Presiden RI Ir H Joko Widodo membuka simposium internasional  Mahkamah Konstitusi (MK) se-Asia dengan tema ‘Mahkamah Konstitusi Sebagai Pengawal Ideologi dan Demokrasi Dalam Masyarakat Majemuk’ di Auditorium Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Rabu (9/8).

Simposium internasional tersebut dihadiri oleh delegasi-delegasi Mahkamah Konstitusi dan sejenis dari 13 negara Asia sahabat, diantaranya Malaysia, Thailand, Myanmar, Korea Selatan, Mongolia, Turki, Uzbekistan, Rusia, Afghanistan, Kyrgyzstan, dan Indonesia. Hadir pula dalam simposium, Menkopolhukam Wiranto, Ketua MK Arief Hidayat, dan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP.

Dalam sambutannya Jokowi sempat bernostalgia saat dia menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Dia menyebut daerah yang sering disebut Solo itu sebagai cerminan kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk. Sebab, di kota kecil tersebut terdapat bermacam-macam suku dan etnis.

“Kota Solo adalah sebuah kota yang menurut saya cerminan kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk. Dan saya masih ingat bagaimana setiap hari harus menghadapi aspirasi, menghadapi tuntutan, bahkan protes dari warga Kota Solo yang bukan hanya sangat beragam tapi juga sangat dinamis,” katanya.

Menurutnya, pengalaman memimpin Kota Surakarta mengajarkan jika demokrasi dialogis dan prinsip-prinsip konstitusionalisme merupakan cara terbaik dalam mengelola keragaman. Kemajemukan yang dimiliki Indonesia bukanlah penghalang untuk bersatu, mengingat warga negara Indonesia mempunyai satu cita-cita luhur yang sama yaitu mewujudkan negara Pancasila yang dibingkai dalam konstitusi UUD 1945.

Ditambahkan, Pancasila tidak hanya sebagai ideologi bangsa namun juga sebagai perekat persatuan. Selain itu, adanya konstitusi sebagai konsensus bersama memberikan jaminan kepada warga negara Indonesia untuk memiliki persamaan kedudukan dan kesetaraan dalam kehidupan bernegara.

“Dalam negara konstitusi tidak ada warga negara kelas satu, warga negara kelas dua. Yang ada adalah warga negara republik Indonesia,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Meski demikian, Jokowi juga mengingatkan adanya tantangan-tantangan yang sangat serius yang harus dihadapi di dalam berkonstitusi. Di antaranya radikalisme, terorisme, globalisasi perdagangan narkoba, perdagangan manusia, penyelundupan senjata, kejahatan cyber dan masih banyak lagi. Generasi muda yang menjadi bagian dari generasi millennial atau generasi Y juga memberikan tantangan tersendiri karena mereka memiliki cara berpikir yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Dengan begitu Mahkamah Konstitusi dituntut mampu memberikan pemahaman akan nilai-nilai dan semangat konstitusi kepada generasi muda.

“Mahkamah konstitusilah yang menginterprestasikan konstitusi, sehingga dapat terus menjadi pegangan dan muara inspirasi bangsa dan negara dalam menjawab tantangan-tantangan baru,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi berharap para peserta dapat saling belajar dari pengalaman yang ada di negaranya masing-masing. Sehingga hasil simposium ini dapat menguatkan kualitas MK masing-masing negara peserta dan juga dapat menguatkan praktik demokrasi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam sambutan selamat datangnya mengatakan hasil simposium itu akan dapat lebih menjamin hak-hak konstitusional warga negara serta mampu menjaga konstitusi negara NKRI.

Ganjar juga meminta kepada para delegasi untuk menyempatkan waktu menyinggahi tempat-tempat wisata yang ada di Jawa Tengah khususnya Kota Surakarta. Apalagi, kota kelahiran Presiden Jokowi itu menyajikan banyak tempat eksotis baik kuliner maupun seni budaya. Tidak salah jika kota ini dijadikan tuan rumah event-event internasional.

“Mudah-mudahan nanti para delegasi akan bisa menikmati hasil karya dari masyarakat Solo sekitarnya dan Jawa Tengah. Serta mudah-mudahan bapak-ibu berkenan dan senang menikmati keindahan yang ada di Solo,” pungkasnya.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

 

Berita Terkait