Daun Salam dan Serai pun Nangkring di Kepala

  • 20 Aug
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Biasanya tanaman apotek hidup digunakan untuk bahan jamu dan bumbu memasak. Namun pada Karnaval Taman Herbal 2017, tanaman jahe, laos, kunyit, serai dan sejenisnya dirangkai menjadi berbagai asesoris unik dan dikenakan oleh ribuan warga untuk memeriahkan karnaval, di kawasan Car Free Day Jalan Pahlawan, Minggu (20/8).

Dengan mengenakan busana dan asesoris terbuat dari tanaman herbal atau tanaman berkhasiat untuk kesehatan, para peserta dari 147 PKK kelurahan se-Kota Semarang itu berjalan berlenggak-lenggok bak peragawati. Bahkan tidak sedikit yang berjoget ramai-ramai untuk menarik perhatian sekaligus menghibur warga yang menyemut di sepanjang rute karnaval. Tak sekadar mengenakan busana dan aksesoris unik, para peserta acara puncak rangkaian lomba Taman Herbal tersebut juga membawa bermacam tanaman herbal, seperti kunyit, temu lawak, serai, pandan, lidah buaya, kumis kucing, serta tumbuhan kaya khasiat lainnya.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP yang hadir didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo, tampak antusias menyaksikan arak-arakan tersebut. Tak jarang gubernur berserta istri tertawa melihat penampilan unik para peserta yang sebagian besar kaum ibu.

Memang, pada pagelaran itu baik busana maupun asesoris yang dikenakan sengaja dirancang seunik mungkin supaya terlihat cantik dan menarik. Sehingga jangan heran jika daun serai dan salam yang biasanya terdapat di dapur, tapi pada kegiatan itu dirangkai menjadi mahkota dan nangkring di kepala atau menjadi busana. Buah jeruk nipis dan biji pala disulap menjadi kalung dan asesoris unik lainnya.

Acara semakin semarak dengan penampikan marching band tradisional “Drumblek Salatiga”. Meskipun akat musik yang digunakan adalah beragam barang bekas, kemahiran para remaja menabuh alat secara kompak mampu menghasilkan irama yang tidak kalah indah dengan drumband profesional.

Tidak hanya drumblek, beberapa kesenian lokal seperti kuda lumping dan tarian-tarian tradisional turut meramaikan karnaval. Mereka berjalan kaki mengitari Simpang Lima kemudian kembali ke halaman kantor Gubernuran.

“Yang suka minum jamu ngacung. Siapa yang pagi ini sudah minum jamu. Jangan lupa minum jamu, biar badan sehat, segar, dan bergas selalu,” ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pramowo saat memberi sambutan sekaligus melepas Karnaval Taman Herbal 2017 di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Minggu (20/8).

Menurutnya pawai dengan membawa aneka tanaman kaya khasiat khas Indonesia tersebut sangat menarik. Para peserta tidak hanya berlomba berpenampilan unik dengan asesoris aneka tanaman yang biasanya digunakan sebagai bahan baku jamu, melainkan juga beradu yel-yel, serta lomba taman herbal.

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Jateng itu berpesan agar masyarakat termasuk anggota PKK hingga di tingkat kelurahan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Apalagi saat ini memasuki pancaroba sehingga tidak sedikit penyakit yang mengancam warga khususnya serangan demam berdarah.

“Mudah-mudahan semua bisa berjalan-jalan dan bertemu banyak orang, hidup rukun, dan jangan lupa jaga kebersihan lingkungan rumah supaya semua sehat,” pintanya.

Sementara itu salah seorang peserta karnaval, Iswanti mengaku sangat senang bisa mengikuti karnaval taman herbal. Selain bisa bertemu dan berkumpul dengan anggota PKK dari kelurahan lain, sekaligus menyosialisasikan kepada masyarakat tentang beragam khasiat tanaman herbal.

Warga Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang tersebut bersama belasan anggota PKK Sendangmulyo lainnya sengaja memilih mengenakan rangkaian aneka rempah-rempah dan tanaman obat tradisional di pinggang menyerupai rok. Tidak hanya daun serai dan buah jeruk purut, tapi jahe, kunyit, kencur, serta tumbuhan herbal lainnya melingkar di pingang mereka.

“Bahan-bahan jamu lengkap di pinggang kami. Ada jahe, pandan, serai, kunyit dan lain-lain. Acara ini sangat asyik, semua anggota PKK di Semarang dapat menunjukkan kreativitasnya membuat taman herbal,” bebernya.

Kreativitas TP PKK Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur juga tidak kalah menarik. Empat ibu memanggul gunungan yang terdiri dari aneka tanaman herbal seperti jahe, serai, daun salam, serta jeruk nipis lengkap dengan daunnya yang segar dan banyak khasiat.

“Ide membuat gunungan rempah ini dari pak lurah. Hampir semua jenis tanaman apotek hidup ada di gunungan ini,” ujar Tia, peserta dari PKK Kelurahan Rejomulyo.

Usai melepas Karnaval Taman Herbal, gubernur berkesempatan menyapa sekaligus membuka Honda Dream Cup Bhayangkara Race dalam rangka Hari Bhayangkara dan HUT ke-72 Kemerdekaan RI, di bundaran air mancur Jalan Pahlawan Semarang.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

 

Berita Terkait