Dari Batik Hingga Bulu Mata Palsu Diboyong ke Palembang

  • 08 Nov
  • bidang ikp
  • No Comments

PALEMBANG – Tiga tas belanjaan berisi batik dari Pekalongan bertengger di tangan Imelda. Serasa tak cukup, wanita berkerudung asal Palembang ini kembali menjelajahi satu demi satu stand UKM Dekranasda Jateng Expo 2019, di atrium Palembang Indah Mal (PIM), Jumat (8/11/2019)
Kali ini ia terpesona dengan sandal yang terbuat dari enceng gondok asal Tuntang. Imelda pun berusaha mencari tahu seputar produk enceng gondok kepada penjaga stand. Namun, tetap saja batik yang dijual di beberapa stand menjadi incarannya.
“Senang bisa beli batik di tempat ini. Tidak usah jauh-jauh ke Jawa. Jadi saya borong beberapa untuk keluarga,” selorohnya.
Tak hanya warga Palembang yang tampak antusias memboyong produk-produk UMKM Jateng yang dipamerkan, Wakil Ketua Dekranasda Sumatera Selatan Fauziah Mawardi Yahya pun demikian. Batik, tas, hingga bulumata anti badai dari Purbalingga dibawa pulang olehnya.
Didampingi Ketua Harian Dekranasda Jateng Peni Rahayu serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati, istri Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya ini mengapresiasi terobosan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mengembangkan dan memperkenalkan produk UMKM Jateng, salah satunya dengan membuka Expo di Palembang. Fauziah bahkan berencana mengikuti langkah Jateng dengan membuka expo produk Sumsel ke luar provinsi, termasuk Jateng.
“Untuk ke depannya kami ingin mencontoh Jateng dengan mengadakan pameran produk UMKM di berbagai wilayah di Indonesia. Tentu kami berharap dapat pameran di Jateng,” ujarnya.
Saat membuka pameran, Ketua Harian Dekranasda Jateng Peni Rahayu ymmewakili Ketua Dekranasda Jateng Atikoh Ganjar Pranowo menyatakan senang dengan dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan antusiasme warga. Dia berharap UMKM Jateng tak hanya go regional, tapi bisa go internasional.
“Dan ini adalah salah satu upaya untuk mewujudkan itu. Kita mencoba memamerkan produk UMKM Jateng, dibawa ke Sumatera Selatan. Responsnya sangat baik, pemerintah daerah dan pengunjung. Apalagi setelah fashion show, baju-bajunya laris manis. Mudah-mudahan ke depan event semacam ini ada terus, dapat mengenalkan produk UMKM Jateng, tak hanya regional tapi go internasional,” bebernya.
Beragam produk ditampilkan, mulai kain dan baju batik, tas, aksesoris, bordir, tenun, bulu mata, kerajinan enceng gondok maupun kayu, kopi, hingga makanan khas Jawa Tengah. Peni berharap penjualan dari pameran meningkat dibanding tahun lalu. Jika 2018 penjualan melebihi Rp600 juta, diharapkan event kali ini bisa menembus Rp1 miliar. (Ic/ Ul, Diskominfo Jateng)

Berita Terkait