Dari Bali Sampai Papua, Meriahkan Panggung ‘Kita Merah Putih’

  • 17 Mar
  • ikp
  • No Comments

Semarang – Suasana penuh kegembiraan dan keakraban tampak di depan panggung ‘Kita Merah Putih’ Jalan Pandanaran Semarang, Minggu (17/3/2019) pagi. Alunan musik tradisional khas Bali terdengar rancak mengiringi tarian Bhineka Santinata.

Penampilan kolaborasi antara alat musik Bale Ganjor dengan tarian nusantara dan band etnik persembahan dari pemuda-pemudi Parisada Hindu Indonesia itu, menarik perhatian warga yang melintas. Ratusan warga pun menyemut menyaksikan gerak gemulai para penari.

Berbalut busana adat dari berbagai suku dan daerah di Indonesia, seperti Minangkabau, Dayak, Batak, dan Jawa dengan corak warna beragam, para penari berwajah semringah membawakan tarian nusantara. Warna-warni busana adat yang dikenakan menjadi simbol kebhinekaan Indonesia sebagai kekayaan bangsa.

Ni Ketut Caesaria Dewi, salah seorang personel Bhineka Santinata mengaku bangga dapat ikut menyemarakkan panggung “Kita Merah Putih” di Jalan Pandanaran Semarang. Mahasiswi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang itu, akan melantunkan lagu bertema kebhinekaan dengan iringan band etnik.

“Acara Kita Merah Putih ini untuk merawat kebhinekaan dan saya sangat mendukung acara ini. Saya bersama pemuda-pemudi Hindu Persada Indonesia lainnya, akan bernyanyi dan menari dengan busana adat dari berbagai daerah sebagai simbol persatuan bangsa Indonesia,” bebernya.

Penampilan paduan suara Persatuan Gereja-Gereja Indonesia Kota Semarang pun tak kalah memukau. Puji-pujian rohani yang dilantunkan belasan warga Papua yang tergabung dalam paduan suara, menambah semarak acara.

Salah seorang anggota paduan suara, Paskalina mengaku bangga dan senang bisa tampil di panggung ‘Merah Putih’ bersama warga dari berbagai pelosok Tanah Air. Mahasiswi Unniversitas Negeri Semarang (Unnes) itu tidak menyangka bisa ikut terlibat pada acara bertemakan persatuan dalam kebhinekaan tersebut.

“Saya sangat senang dan bangga bisa ikut tampil di acara ini untuk membawakan nyanyian rohani bersama teman-teman dari Papua. Dengan kegiatan ini, kami berharap persatuan akan terjaga selamanya karena dalam NKRI kita semua bersaudara,” ucap gadis dari kelompok paduan suara Gereja Gereformeerd Kota Semarang di sela acara.

Warga Fakfak Papua Barat itu mengapresiasi acara yang bertujuan merekatkan kerukunan dan persatuan bangsa tersebut. Perbedaan suku, agama, ras dan budaya di penjuru nusantara, merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga serta terus mengobarkan semangat persatuan dan kasih sayang terhadap sesama.

Sementara itu, Rina (20) salah seorang pengunjung mengaku senang bisa menyaksikan pagelaran seni dari berbagai daerah di Indonesia. Selain tarian nusantara dengan busana adat daerah yang dibawakan para umat Hindu, nyanyian rohani umat Nasrani juga ikut meramaikan acara.

“Acara ini sangat bagus. Indonesia sangat kaya seni dan budaya, hampir semua daerah mempunyai budaya yang khas. Pada acara ini, warga dari berbagai daerah, dari beragam agama, suku dan ras bersatu mempersembahkan hiburan untuk masyarakat umum,” terangnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

Berita Terkait