Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Undangan tersebut dilakukan Wagub yang akrab disapa Gus Yasin, setelah Heko mengadukan kondisinya melalui akun Instagram Taj Yasin Maimoen.

Di depan Taj Yasin, Heko mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 dia dan anaknya berjualan kain Ecoprint dan Shibori. Selain itu juga merintis usaha minuman herbal ‘Rempah Ndeso’.

“Saya dulunya jual kain Ecoprint, Shibori. Sebelumnya juga sudah jual minuman rempah tapi seduh. Kemudian sempat berhenti dua tahun, lalu ini baru mulai lagi tapi saya keringkan dan dikemas,” kata Heko.

Mendapati hal tersebut, Taj Yasin kemudian menanyakan terkait izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Tak hanya itu, wagub juga bertanya apakah Heko pernah ikut pelatihan oleh Dinkop UMKM?

Gus Yasin juga mengatakan pihaknya akan membantu fasilitasi untuk izin PIRT. Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengundang Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah yang diwakili oleh Kabid Bina Usaha dan Pemasaran, July Emmylia. Wagub meminta kepada Emmy untuk segera menindaklanjuti dan memberikan pendampingan kepada Heko.

“Kalau pingin, nanti coba kita link-kan. Bisa (produk rempah) dijual tanpa BPOM, tapi tidak boleh menuliskan khasiatnya. (Sementara) PIRT saja. Nanti kalau (ingin) mencantumkan khasiat nanti bisa (izin) ke BPOM,” kata Gus Yasin.

Usai menghadap Wagub, Heko mengaku sangat senang bisa dibantu. Menurutnya, Wagub memberikan langkah yang panjang untuk dirinya berjualan produk minuman rempah.

Kata dia, selain memberikan beberapa masukan, Wagub juga mengarahkan agar produknya dapat didaftarkan perizinan PIRT.  Baginya hal itu sangat baik lantaran izin merupakan modal untuk menjalankan usaha.

“Tadi ketemu dengan beliau (Gus Yasin). Alhamdulillah banyak masukan untuk kemajuan ‘Rempah Ndeso’ baik itu packaging, perizinan supaya kita bisa naik kelas. Mimpi saya ‘Rempah Ndeso’ bisa masuk ke Malaysia dan Brunei. Maka saya siap mengurus perizinan supaya lebih leluasa untuk mengembangkan usaha saya,” terangnya. (Humas Jateng)