CPNS IPDN Harus Jadi “Virus”

  • 20 Jul
  • bidang ikp
  • No Comments

Semarang – Alumnus IPDN diharapkan menjadi virus yang mampu menularkan kebaikan-kebaikan di manapun berada. Termasuk sebanyak 108 purna praja IPDN angkatan XXIV yang akan disebar di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Jawa Tengah.

“Semua harus selalu menjunjung tinggi loyalitas dan integritas dimanapun tempat penugasan,” ujar Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP saat memberi pengarahan kepada CPNS IPDN angkatan XXIV yang ditempatkan di Jateng, di Wisma Perdamaian, Kamis (19/7).

Mantan anggota DPRRI itu mengaku terharu dan merinding kala mendengar Hymne Pamong Praja. Dalam lagu tersebut ada sumpah setia pada bangsa dan negara, ritme dan nada yang dinyangikan merupakan internalisasi, setiap kata-kata pada lirik seolah terpatri dan memiliki makna mendalam.

“Saya berharap itulah yang nantinya akan dilaknakan oleh seluruh lulusan IPDN, jiwa dan raga diserahkan kepada Ibu Pertiwi,” harapnya.

Di hadapan CPNS IPDN yang berasal dari berbagai penjuru Tanah Air itu, gubernur meminta lima kata dimanapun mereka berada. Yakni melayani masyarakat dengan mudah, murah, dan cepat, sedangkan ke dalam harus transparan dan akuntabel. Pelayanan yang baik harus dari pernyataan masyarakat, bukan dari pegawai/pejabat yang bersangkutan.

“Jangan tergesa-gesa esok pagi akan menjadi kaya, buang jauh-jauh fikiran seperti itu. Selain itu tidak boleh bermimpi bisa cepat kaya, tapi insya Allah tidak akan miskin dan akan berada pada kondisi ekonomi kecukupan,” pintanya.

Dalam kesempatan tersebut gubernur merasa sangat sedih dengan peristiwa operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap sejumlah pemimpin dan pejabat di berbagai daerah, termasuk di Jateng. Diantaranya OTT bupati Purbalingga, Kota Tegal, Klaten dan beberapa pejabat di pemerintahan.

“OTT tidak ada habisnya dan tidak henti hentinya terjadi. Karenanya para lulusan IPDN harus mampu menjunjung tinggi integritas dan loyalitas, bagaimana agar tidak melakukan pelanggaran yang bertujuan untuk kepentingan pribadi maupun golongan,” katanya.

Gubernur menuturkan, meskipun tidak pernah sekolah di IPDN tetapi beberapa kali mengisi acara di perguruan tinggi pencetak calon pemimpin tersebut. Tidak sedikit warga yang mendambakan bisa mengenyam pendidikan di IPDN. Sebab lulus dari pendidikan bisa bekerja di pemerintahan bahkan minimal menjadi camat.

“Saya tidak pernah sekolah di IPDN, tapi pernah mengisi acara di IPDN. Ada satu harapan besar, baik diri sendiri, orangtua dan masyarakat mendambakan bisa sekolah di IPDN,” katanya.

 

Ganjar menegaskan, jika para lulusan IPDN mendapatkan pemimpin yang baik, maka semua akan semua akan baik-baik saja. Demikian pula sebaliknya, apabila mendapat pemimpin buruk maka nasib jelek telah menimpa. Mengingkari dan melanggar integritas, memiliki loyalitas semu, maka itulah investasi keburukan.

“Saya doakan semoga diantara semua yang hadir ini tidak ada yang masuk ke sana. Kalau saya sangat ketat terhadap integritas,” pungkasnya.

Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala  Biro Umum Sekretaris Jenderal Kemendagri Endang Tri Setiasih menyampaikan, berdasarkan kebijakan pemerintah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2018 tentang penempatan dan perpindahan, lulusan IPDN angkatan ke-24 akan ditempatkan di berbagai tempat.

“Persentase 15 persen pada instansi pusat, 35 persen pada kawasan perbatasan negara, serta 50 persen pada pemerintah daerah,” ujarnya di depan 108 lulusan IPDN di Jawa Tengah.

Dikatakan, lulusan IPDN merupakan kader pemerintah dalam negeri dan pelopor revolusi mental. Mereka disiapkan melalui pendidikan kepamongprajaan sehingga harus dapat memberikan sumbangsih nyata dalam menjawab setiap tantangan.

Dalam kesempatan itu, Endang juga menyampaikan pesan Mendagri untuk seluruh lulusan IPDN agar menjunjung tinggi integritas, loyalitas, dan disiplin dalam menjalankan tugas di mana pun.

“Selain itu, lulusan IPDN memaknai penempatan tersebut sebagai amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan,” terangnya.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait