Ciptakan Pilpres Damai dan Sesejuk Wonosobo

  • 25 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

Wonosobo – Ribuan masyarakat dari berbagai kalangan, pejabat, dan para tokoh lintas agama mengikuti apel “Grebeg Suran Massal Lintas Agama dan Budaya”di Alun-alun Wonosobo, Selasa (25/9). Mengenakan pakaian adat daerah lengkap dengan pernak-pernik seni budaya tradisional, para peserta apel menggelar Deklarasi Pemilu Damai 2019.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP, Bupati Wonosobo Eko Purnomo, Kapores Wonosobo AKBP Abdul Waras selaku Inspektur Upacara, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, serta Forkopimda setempat.

Untaian doa dipanjatkan oleh enam tokoh perwakilan agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu dalam bahasa masing-masing. Lantunan doa terucap dengan penuh khidmat memohon kedamaian bagi semua rakyat Indonesia.

Selain memohon pelaksanaan pemilu 2019 damai, aman, dan lancar, dalam doa mereka juga berharap rakyat semakin mempererat persaudaraan dan persatuan sehingga terhindar dari berbagai malapetaka dan perpecahan.

Tidak kalah penting adalah komitmen menjaga NKRI dari berbagai ancaman. Meskipun berbeda agama, suku, ras, dan budaya namun harus saling menghormati dan menjaga kerukunan, serta kesatuan bangsa.

Usai memanjatkan doa, para pejabat, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat dan perwakilan partai politik bersama- sama mendeklarasikan ikrar Pemilu Damai 2019. Berkomitmen menjaga Wonosobo pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya, agar selalu aman, nyaman, asri dan sejahtera.

Deklarasi damai tersebut ditandai dengan menabuh bedug, lonceng, kenthongan, dan tabuhan lainnya oleh sejumlah tokoh lintas agama. Tabuhan tersebut sekaligus menjadi simbol perbedaan yang ada, dan justru menjadikan masyarakat Wonosobo senantiasa hidup rukun dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Tidak hanya membawa nasi tumpeng lengkap dengam uberampe dari seluruh kecamatan di Wonosobo, beragam seni budaya daerah turut memeriahkan kegiatan tersebut. Salah satunya, tari topeng yang tampil dalam pembukaaan apel.

Dalam sambutannya, Gubernur mengapresiasi kegiatan Deklarasi Pemilu Damai 2019 di Wonosobo. Apalagi, peserta yang hadir terdiri dari berbagai unsur masyarakat dan pejabat dari berbagai latar belakang agama, ras, suku, dan budaya. Semua bersama-sama berikrar siap menjaga keamanan dan persatuan bangsa, mengumpulkan seluruh kekuatan untuk membangun negeri.

“Beda pilihan dalam pilpres dan perbedaan lainnya kita hormati. Pawai lintas agama dan budaya seperti ini sangat bagus. Tularkan pilkada damai ke daerah lain. Boleh kok kampanye dengan yang lucu-lucu dan menyenangkan daripada marah-marah,” ajaknya.

Ganjar menjelaskan, pelaksanaan pilkada serentak 2018 di Jawa Tengah berlangsung lancar, damai dan sejuk, seperti kesejukan suasana di Wonosobo. Kesejukan itu menorehkan catatan bahwa penyelenggaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur sekaligus pemilihan bupati dan wali kota 2018, Jateng paling aman dan adem se-Indonesia.

“Pilkada serentak 2018 kemarin, Jateng paling sejuk sesejuk suasana Wonosobo. Kondisi itu mungakin karena Wonosobo sering yasinan maka dapat ganjaran. Terimakasih juga saya sampaikan kepada Polri, Bawaslu, dan KPU yang sudah membantu pelaksanaan pilkada di Jateng,” ucapnya.

Menurut gubernur, Presiden RI Joko Widodo meminta masyarakat berkampanye damai tidak hanya di dunia nyata tetapi juga di dunia maya, terutama media sosial. Hal itu bisa terwujud jika para warga internet atau netizen tidak hanya menyampaikan keburukan-keburukan lawan politik, tetapi juga menginformasikan hal positif dan kebaikan lawan politik.

 

Penulis : Mn, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Foto : Humas Jateng

Berita Terkait