Canangkan Semarang sebagai Kota Literasi

  • 06 May
  • Prov Jateng
  • No Comments

Semarang – Masalah tingkat pendidikan di Jawa Tengah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan. Bagaimana tidak? Saat ini angka rata-rata masyarakat di Jawa Tengah dalam mengeyam pendidikan baru hampir delapan tahun.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah saat membuka acara Reuni Nasional Ikatan Kekeluargaan Pengerahan Tenaga Mahasiswa (IKPTM) ke-10 di Hotel @Hom Semarang, Jumat (5/5) malam. Menurutnya, kondisi itu sangat memrihatinkan. Terlebih, 60 persen tenaga kerja di Jawa Tengah saat ini masih lulusan Sekolah Dasar (SD). Bisa dikatakan pertumbuhan jumlah orang-orang terdidik masih sedikit dibandingkan dengan jumlah orang-orang yang belum cukup terdidik.

“Walaupun angka statistik menunjukan sudah banyak memang yang terdidik tetapi ternyata tumbuh berkembang lebih banyak yang belum cukup terdidik,” katanya.

Heru menambahkan untuk menyelesaikan persoalan rendahnya tingkat pendidikan di Jawa Tengah, diperlukan ketulusan dan keikhlasan dari berbagai kalangan khususnya kalangan mahasiswa atau akademisi. Sebab, meski menurut konstitusi masalah pendidikan menjadi tugas utama pemerintah namun pemerintah saja tidak akan mampu menyelesaikan masalah tersebut sendirian.

“Masalah literasi juga menjadi tantangan yang luar biasa karena kalau dirangking kita jauh dibanding negara lain,” ujarnya.

Mantan Bupati Purbalingga ini juga mengapresiasi IKPTM yang berinisiatif membantu gerakan literasi di Jawa Tengah. Dengan memperluas dan meningkatkan kemampuan literasi masyarakat diyakini akan membuat bangsa ini semakin maju, cerdas, dan dapat bersaing dengan negara lain.

“Kita tetap yakini bahwa dengan membaca bangsa ini akan semakin cerdas,” tuturnya.

Ketua pusat IKPTM Soejoto Koesoemoprawito mengatakan untuk meningkatkan literasi masyarakat di Jawa Tengah pihaknya mencanangkan Kota Semarang sebagai kota literasi. Namun kegiatan-kegiatan peningkatan literasi ini diharapkan dapat disupport oleh pemerintah daerah setempat meski kontribusi yang diberikan oleh IKPTM nanti relatif kecil untuk membantu pemerintah di dunia pendidikan.

“Harapan kami pemimpin daerah bisa men-support seluruh kegiatan kegiatan kami karena kami juga berharap bisa memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan,” tutur Soejoto.

Dia berharap melalui sinergi antara pemerintah dan IKPTM ini nantinya akan menjadi contoh bagi organisasi-organisasi lainnya dalam bersinergi dengan pemerintah. Sehingga dapat membantu pemerintah di dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

 

Reporter : Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait