Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Buruh Perempuan KITB Terbantu “Daycare” yang Diresmikan Gubernur
- 01 May
- ikp
- No Comments

Buruh Perempuan KITB Terbantu Daycare yang Diresmikan Gubernur
BATANG – Sejumlah buruh perempuan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), merasa terbantu dengan adanya penitipan anak (daycare) baru. Tempat penitipan anak itu diresmikan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industroplois Batang, dan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan Rusun Tower 2 KIT Batang, Kamis (1/5/2025).
Buruh perempuan, Noor Izzatul Ummah menyatakan mengapresiasi adanya tempat penitipan anak itu. Meski dia belum menikah, namun setidaknya kelak saat memiliki anak, dia tak perlu risau.
“Saya sudah terjamin karena ketika sudah punya anak, saya tidak perlu takut dan khawatir lagi, nanti bekerja anak saya bagaimana, ya. Oh tentunya di sini sudah disediakan, jadi saya bekerja dengan nyaman, anak saya aman dan juga terawasi,” ungkap Izza, ditemui di lokasi.
Buruh perempuan lain, Galuh Arumsany melihat, tempat penitipan anak itu nyaman, dan kalau menitipkan anak di tempat tersebut, orang tua akan tenang serta amanah. Sehingga, amat membantu meringankan beban orang tua merawat anak, saat tengah bekerja.
“Sangat membantu sekali, jika ibu-ibu itu kerepotan, mau nitipin anak di mana. Bisa sih di sini,” ucap Galuh.
Menurutnya, fasilitas yang tersedia juga lengkap, seperti permainan untuk motoriknya, permainan outdoornya juga ada, tapi aman dan masih dalam satu ruangan.
“Jadi tidak mungkin campur, dengan aktivitas orang-orang dewasa di luar ruangan,” ucapnya.
Sementara, pengasuh di tempat penitipan anak, Erlin Aini Azzahra, menilai, fasilitas yang ada dan segi keamanan untuk anak, sangat memenuhi standar. Sehingga, anak-anak bisa bermain dengan nyaman.
“Kalau melihat fasilitas dan keamanan untuk anak, fasilitasnya sangat memenuhi sekali dengan standar untuk mainan anak-anak, karena dengan menggunakan alat-alat yang tidak berbahaya,” ucap Erlin.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, pada peringatan Hari Buruh, selain pihaknya memberikan koperasi, juga meminta perusahaan menyediakan tempat penitipan anak (daycare).
“Yang mempunyai pekerja lebih, harus disiapkan adanya daycare untuk mempermudah, apabila bapaknya atau ibunya sama-sama bekerja, di rumah nggak ada yang menungguin anaknya, disediakan fasilitas,” kata Luthfi, di sela-sela peresmian tempat penitipan anak.
Dijelaskan, dengan adanya tempat penitipan anak, setidaknya anak bisa terjaga selama ayah atau ibunya bekerja di KITB. Sehingga, mereka tak perlu memikirkan atau mengkhawatirkan anaknya selama jam kerja belum usai.
“Minimal anak bisa terjaga, minimal ibunya atau bapaknya dalam rangka bekerja tidak akan memikirkan lagi terkait dengan yang dilakukan anak,” jelas orang nomor satu di Jateng ini.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Ngurah Wirawan mengatakan, keberadaan tempat penitipan anak sangat membantu buruh perempuan. Dari catatannya, saat ini jumlah buruh perempuan yang ada di KITB sekitar 3.730 orang.
“Buruh wanita, menurut saya, penting karena merupakan mitra kerja yang kita anggap sangat produktif, karena fokus mereka kalau kerja. Cuma di rumahnya ada PR, punya anak masing-masing. Selama ini kita tahu masing-masing ya, mungkin media juga sudah banyak cerita kasus yang kemarin itu kan, ditinggal nggak terawat malah jadi korban,” kata Ngurah di lokasi.
Oleh karena itu, dengan adanya tempat penitipan anak yang baru, pihaknya berharap kasus semacam itu tidak terjadi lagi di KITB. Namun, memang buruh perlu sedikit waktu untuk mengantar anak ke tempat pentitipan dulu, kemudian mereka baru ke pabrik.
Terkait dengan itu, pihaknya akan membicarakan kepada para perusahaan di KITB agar bisa menyediakan tempat penitipan anak serupa. Dengan begitu, buruh perempuan yang memiliki anak, tak perlu ke tempat penitipan anak di Rusun Tower 2, tapi di perusahaan masing-masing. Namun bila pabriknya kecil dan ruangan terbatas, bisa membawa anaknya ke tempat penitipan anak Rusun Tower 2.
Selanjutnya, kata Ngurah, jika permintaan tinggi, pihaknya sebagai pengelola akan memperluas ruangan tempat penitipan anak, sebagai fasilitas untuk buruh. Di tempat penitipan anak, juga disediakan ruang laktasi untuk ibu menyusui.
“Gratis dengan ruangan yang ada saat ini (kapasitas) 25-30 anak bisa. Tapi nanti kalau yang mau nitip banyak, saya berkewajiban memperbesar lagi ruangannya. Harapan kami sih mungkin kalau kami kan pendekatannya masih CSR sekarang ya, sifat layanan. Tapi ketika nanti petugas-petugasnya itu juga makin bertambah, mungkin biayanya juga nanti kita coba lihat ya. Kalau bisa urunanlah dengan pabrik-pabrik yang lain,” ujarnya.
Ditambahkan, para ibu tidak perlu khawatir, mengingat di tempat penitipan anak ada Yayasan Pendidikan Ibunda yang siap menjaga anak-anak. Yayasan tersebut telah lama berfokus pada penanganan anak, dan diakuinya terampil. Tempat penitipan anak beroperasi dari pagi hingga sore hari, saat jam kerja usai.
Dalam kesempatan itu, gubernur juga meresmikan bangunan Masjid An-Nahl yang berada tak jauh dari tempat penitipan anak. Hal itu akan menambah kemudahan buruh untuk melaksanakan ibadah salat, bagi yang beragama Islam. (Ak/Ul, Diskominfo Jateng)