Bungkam Pem-Bully dengan Prestasi

  • 26 Jul
  • Prov Jateng
  • No Comments

Purbalingga – Di-bully baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat memang tidak menyenangkan. Korban bully biasanya merasakan rasa malu hingga rasa percaya dirinya lambat laun luntur dan bahkan berdampak pada psikis dan konsentrasi belajar anak.

Hal itu yang dirasakan oleh Fadel siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purbalingga pernah mengalami bullying saat masih duduk di bangku kelas lima SD. Saat itu, dia sering dipanggil bohlam karena bentuk kepalanya yang unik.

“Saya juga pernah jadi korban waktu kelas SD kelas 5. Kakak kelas saya sering seenaknya sendiri memanggil saya bohlam karena bentuk kepala saya seperti ini,” ungkapnya saat mengikuti Seminar Kampanye Penguatan Kebijakan Perlindungan Anak di Rumah Makan Bale Apoeng, Purbalingga, Selasa (25/7).

Beruntung, kasus bullying itu tidak membuatnya merasa minder. Fadel memilih mendiamkan dan menunjukan kelebihan yang dimilikinya kepada yang mem-bully-nya. Ia pun juga memberikan beberapa tips kepada peserta seminar lain yang kebanyakan dari kalangan siswa mulai dari SMP hingga SMA.

“Tips agar kita kebal bully atau anti-bully, pertama kita harus tampil percaya diri agar orang yang mau mem-bully kita tahu kita tidak bisa di-bully. Kedua, tampil yang gagah dan stylis agar orang tidak bisa melihat kekurangan kita dengan kasat mata. Yang terakhir jaga perkataan karena itu yang paling berpengaruh terhadap pem-bully-an,” ujarnya.

Ketua TP PKK Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo menyanjung semangat Fadel yang menjadikan bullying sebagai motivator dirinya untuk lebih berprestasi. Sebab, menurutnya, prestasilah yang dapat membungkam orang-orang yang pernah me-bully. Untuk itu, Atikoh meminta peserta yang hadir dalam seminar yang bertema ‘Akhiri Kekerasan Terhadap Anak’ ini bisa menjadi agen perubahan melawan kekerasan terhadap anak.

Para siswa diharapkan tidak berdiam diri ketika melihat kejadian-kejadian bullying atau KDRT yang terjadi di sekitarnya. Mereka harus mampu mengajak teman-temannya yang berpotensi menjadi korban bullying untuk aktif ikut kegiatan ekstrakurikuler, sehingga terbangun kepercayaan diri.

“Ajak dia ke dalam kehidupan ekstrakurikuler, agar dia bisa berbicara, agar dia punya kesempatan untuk mengeksplor hal-hal yang mungkin belum tergali. Karena biasanya (bullying) itu (menimpa) mereka anak-anak yang agak minder,” katanya. Tidak hanya korban bullying yang harus menjadi perhatian, pelaku bullying juga perlu didampingi agar mereka tidak ketagihan mem-bully orang. Mereka pun diharapkan dapat meninggalkan perilaku-perilaku yang negatif.

Ketua Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPA Dalduk KB) Provinsi Jawa Tengah Sri Kusuma Astuti menambahkan, sosialisasi-sosialisasi antikekerasan terhadap anak dan perempuan seperti ini memang perlu terus digencarkan mengingat jumlah kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jawa Tengah relatif tinggi. Dari data 2014, kasus kekerasan secara keseluruhan mencapai 2.642 kasus, 2015 menurun menjadi  2.466 kasus, dan 2016 kembali naik 2.531 kasus. Sementara pada 2017 hingga Juli ini sudah ada 643 kasus.

“Ada sembilan kabupaten/ kota yang kasus kekerasannya di atas 100, di antaranya Brebes, Cilacap, Banyumas, Kebumen, Kendal, Batang dan juga Kota Semarang. Ini harus menjadi perhatian dinas-dinas terkait untuk terus berupaya menurunkan,” katanya.

Dari jumlah kasus kekerasan yang ada pada 2016, imbuh Kusuma, kekerasan terhadap anak jumlahnya mencapai 50 persen lebih di mana kasus terbanyak KDRT, kekerasan seksual, kekerasan psikis, dan kekerasan fisik. Karenanya, masyarakat diminta untuk segera melaporkan ke dinas-dinas terkait jika menjumpai indikasi kekerasan terhadap perempuan maupun anak.

“Tingginya kekerasan ini banyak dipengaruhi oleh video porno, minuman keras, dan situs-situs porno. Sehingga kita harus bisa menyaring posting-posting. Media sosial ini harus dikendalikan, jangan kita dikendalikan oleh media sosial,” pungkasnya.

 

Reporter: Kh, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

 

 

Berita Terkait